Konflik antara manusia dan hewan kembali terjadi di Ciamis, Jawa Barat. Bukan lutung atau macan tutul yang turun ke permukiman, kali ini babi hutan masuk ke permukiman warga. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus satwa masuk ke permukiman di Ciamis.
Belum lama ini kejadian babi hutan masuk ke permukiman warga terjadi di Dusun Sukamukti, Desa Sukawening, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Hewan jenis mamalia ini memiliki ukuran yang cukup besar dan babi hutan ini berhasil ditangkap warga.
Kemunculan babi hutan ini sudah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut membuat warga menjadi resah, karena teror yang dilakukan babi hutan ini. Selain masuk ke pemukiman, babi hutan ini juga masuk ke perkebunan milik warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi penangkapan babi hutan ini dibenarkan oleh Kepala Desa Sukawening Hendi Hermawan. Menurut Hendi, Babi hutan yang beberapa Minggu ini meneror warga berhasil ditangkap, penangkapan babi hutan itu mendapatkan bantuan pemburu.
Tak mudah untuk menangkap babi hutan ini, warga dan pemburu harus memasang perangkap jaring dan akhirnya babi hutan ini berhasil ditangkap.
"Memang babi hutan itu sering masuk ke perkebunan dan permukiman warga. Karena meresahkan warga mencoba menangkapnya dengan melibatkan pemburu. Kemarin alhamdulillah berhasil ditangkap," kata Hendi saat dihubungi detikJabar, Jumat (25/10).
Hendi mengungkapkan, sebetulnya ini merupakan babi kedua yang berhasil ditangkap. Warga menangkap babi hutan berukuran kecil sebulan lalu, namun untuk yang sekarang ukurannya lebih besar mencapai berat 1 kuintal.
Menurut Hendi, babi hutan tersebut kerap muncul di blok Rompe Dusun Sukamukti di perbatasan antara kaki Gunung Sawal dengan permukiman warga. Meski populasinya tidak sebanyak dulu, babi hutan masih ada tapi menjarah makanan sampai ke perkebunan masyarakat.
"Kalau populasi tidak sebanyak dulu. Kalau sekarang mungkin makanan di gunung berkurang sehingga merambah ke kebun dan permukiman warga. Itu menurut informasi warga," ungkapnya.
Hendi mengisahkan, warga di Sukawening memiliki kenangan pahit dengan babi hutan. Di mana seorang warga tewas setelah diserang babi hutan saat sedang berkebun. Perisitwa itu terjadi 10 tahun lalu.
"Dulu 10 tahun ke belakang ada warga yang sempat diserang babi hutan hingga meninggal. Ibu-ibu sedang ke kebun. Jadi warga khawatir dan resah," jelasnya.
Setelah berhasil ditangkap, babi hutan itu langsung diserahkan warga kepada pemburu. Hal itu dilakukan karena warga tidak ingin ambil pusing. Dengan penangkapan ini, warga berharap babi hutan tidak merambah ke kebun dan permukiman warga.
(wip/sud)