Warga bersama pemburu di Dusun Sukamukti, Desa Sukawening, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, menangkap satu babi hutan berukuran besar. Warga sudah lama resah dengan keberadaan babi hutan itu yang selalu meneror hingga ke permukiman dan perkebunan.
Kepala Desa Sukawening Hendi Hermawan membenarkan, warga berhasil menangkap seekor babi hutan yang beberapa Minggu ini membuat resah. Warga bersama pemburu sengaja memasang perangkap jaring untuk menangkap babi tersebut.
Baca juga: 2.473 Warga Ciamis Tertular TBC |
"Memang babi hutan itu sering masuk ke perkebunan dan permukiman warga. Karena meresahkan warga mencoba menangkapnya dengan melibatkan pemburu. Kemarin alhamdulilah berhasil ditangkap," ujar Hendi saat dihubungi detikJabar, Jumat (25/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendi menyebut, sebetulnya ini merupakan babi kedua yang berhasil ditangkap. Warga menangkap babi hutan berukuran kecil sebulan lalu, namun untuk yang sekarang ukurannya lebih besar mencapai berat 1 kuintal.
Menurut Hendi, babi hutan tersebut kerap muncul di blok Rompe Dusun Sukamukti di perbatasan antara kaki Gunung Sawal dengan permukiman warga. Meski populasinya tidak sebanyak dulu, babi hutan masih ada tapi menjarah makanan sampai ke perkebunan masyarakat.
"Kalau populasi tidak sebanyak dulu. Kalau sekarang mungkin makanan di gunung berkurang sehingga merambah ke kebun dan permukiman warga. Itu menurut informasi warga," jelasnya.
Tak hanya itu, warga di Sukawening memiliki kenangan pahit. Di mana seorang warga tewas setelah diserang babi hutan saat sedang berkebun. Perisitwa itu terjadi 10 tahun lalu.
"Dulu 10 tahun kebelakang ada warga yang sempat diserang babi hutan hingga meninggal. Ibu-ibu sedang ke kebun. Jadi warga khawatir dan resah," jelasnya.
Setelah ditangkap, babi hutan itu diserahkan kepada pemburu karena tidak ingin ambil pusing. Keinginan warga, babi hutan tidak merambah ke kebun dan permukiman warga.
Saksikan juga Blak-blakan: Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh Ala Ahmad Syaikhu
(mso/mso)