Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini, beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca detikJabar, viral kambing ikut latihan tentara di Bandung, Jenazah TKI Sri Erni Akan Dipulangkan ke Sukabumi, dan pilu anak bungsu dari tragedi gantungdiri dan artikel ini mengandung konten eksplisit, kebijakan pembaca diperlukan.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini :
1. Viral Kambing Ikut Latihan Tentara di Bandung
Dua warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung terlibat keributan dan diakhiri dengan penusukan. Duel dua warga tersebut dipicu gegara masalah utang piutang.
Diketahui aksi penusukan tersebut terjadi di Kampung Saparako, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Kamis (24/10/2024). Korban inisial BR (47) langsung dibawa ke RSUD Majalaya dan meninggal dunia saat dalam perawatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar. Kejadiannya Kamis 24 Oktober kemarin pukul 19.00 WIB. Korban inisial BR meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Majalaya," ujar Kapolsek Majalaya Kompol Aep Suhendi, saat dikonfirmasi, Jumat (25/10/2024).
Aep mengungkapkan peristiwa tersebut bermula saat korban BR mempunyai utang kepada pelaku inisial MB (43). Karena tak kunjung dibayar, kata Aep, motor milik korban tersebut dipinjam dan digadaikan oleh pelaku.
"Kemudian pas jam 1 siang pelaku dan korban terlibat perkelahian di sekitar Alun-alun Majalaya. Dari keterangan saksi, pelaku dikeroyok oleh korban dan teman-temannya," katanya.
Pihaknya menjelaskan setelah itu pelaku inisial MB mengajak temannya untuk mendatangi rumah korban di Kampung Saparako, Kecamatan Majalaya, pukul 18.30 WIB. Aksi tersebut dilakukan setelah sakit hati dikeroyok oleh korban.
"Pelaku kemudian meminjam pisau milik saksi DS. Dengan alasan untuk berjaga-jaga. Setelah itu pelaku dan saksi menuju ke rumah korban," jelasnya.
Setelah sampai di rumah korban, pelaku dan korban langsung berdiskusi masalah motor tersebut. Beberapa menit kemudian korban diminta pelaku untuk ke luar rumah.
"Saat di luar rumah, tepat pukul 19.00 WIB, pelaku langsung menusukan pisau kepada korban, dan pelaku berlari dan sempat dikejar oleh korban, namun tidak lama kemudian korban terjatuh bersimbah darah. Korban mengalami luka di bagian perut sebelah kiri," kata Aep.
Aep mengaku korban langsung dibawa ke RSUD Majalaya untuk dilakukan perawatan. Namun setelah dilakukan perawatan beberapa jam korban dinyatakan meninggal dunia.
"Sekitar jam 22.15 WIB korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Majalaya," ucapnya.
Beberapa saat setelah kejadian polisi langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kemudian langsung mengumpulkan sejumlah informasi dari para saksi.
"Pada jam 23.00 WIB unit Reskrim Polsek Majalaya mengamankan pelaku penusukan tersebut di wilayah kecamatan Cicalengka. Saat ini pelaku inisial MB diamankan di Mako Polsek Majalaya guna dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
2. Jenazah TKI Sri Erni Akan Dipulangkan ke Sukabumi
Jenazah Sri Erni Juniarti (42), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, yang meninggal di Suriah, akan dipulangkan ke tanah air.
Pihak keluarga di kampung halaman telah menerima kabar bahwa jenazah Sri akan diterbangkan dari Suriah dan diperkirakan tiba di Indonesia malam ini sekitar pukul 22.15 WIB.
"Alhamdulillah, jenazah almarhumah Sri Erni dapat dipulangkan dari Suriah. Insya Allah, pemulangan akan tiba hari ini pukul 22.15 WIB," ujar Bambang Permadi (34), keponakan almarhumah, kepada detikJabar, Jumat (25/10/2024).
Bambang menyampaikan, bahwa informasi tersebut diterimanya langsung dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, serta dari kerabat lain yang mendapat kabar dari Kementerian Tenaga Kerja.
"Kami mendapatkan kabar dari KBRI Damaskus, yang selama ini terus berkomunikasi dengan kami di tanah air," tambah Bambang.
Mengenai prosesi pemakaman, keluarga berencana untuk memakamkan Sri Erni pada Sabtu (26/10/2024). "Insya Allah, rencananya besok kami akan memakamkan di Tempat Pemakaman Umum wilayah Desa Cimaja," tutupnya.
3. Warga Ciamis Tangkap Babi Hutan 'Raksasa'
Warga bersama pemburu di Dusun Sukamukti, Desa Sukawening, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, menangkap satu babi hutan berukuran besar. Warga sudah lama resah dengan keberadaan babi hutan itu yang selalu meneror hingga ke permukiman dan perkebunan.
Kepala Desa Sukawening Hendi Hermawan membenarkan, warga berhasil menangkap seekor babi hutan yang beberapa Minggu ini membuat resah. Warga bersama pemburu sengaja memasang perangkap jaring untuk menangkap babi tersebut.
"Memang babi hutan itu sering masuk ke perkebunan dan permukiman warga. Karena meresahkan warga mencoba menangkapnya dengan melibatkan pemburu. Kemarin alhamdulilah berhasil ditangkap," ujar Hendi saat dihubungi detikJabar, Jumat (25/10/2024).
Hendi menyebut, sebetulnya ini merupakan babi kedua yang berhasil ditangkap. Warga menangkap babi hutan berukuran kecil sebulan lalu, namun untuk yang sekarang ukurannya lebih besar mencapai berat 1 kuintal.
Menurut Hendi, babi hutan tersebut kerap muncul di blok Rompe Dusun Sukamukti di perbatasan antara kaki Gunung Sawal dengan permukiman warga. Meski populasinya tidak sebanyak dulu, babi hutan masih ada tapi menjarah makanan sampai ke perkebunan masyarakat.
"Kalau populasi tidak sebanyak dulu. Kalau sekarang mungkin makanan di gunung berkurang sehingga merambah ke kebun dan permukiman warga. Itu menurut informasi warga," jelasnya.
4. Kepiluan Menimpa Anak Bungsu yang Selamat dari Tragedi Sekeluarga Gantung Diri di Karawang
Ibu dan anak ditemukan tewas menggantung di sebuah rumah di Karawang. Anak bungsu selamat dari tragedi dugaan bunuh diri, disebut histeris saat melihat ibu dan kakaknya meninggal dengan tak wajar.
Ibu dan anak yang ditemukan tewas menggantung ialah Komalasari (29) dan anak perempuannya inisial DA (9). Keduanya ditemukan tewas di kediamannya di Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, pada Kamis (24/10/2024).
Saat kejadian itu, ditemukan ada tiga tali di palang pintu kamar utama, kamar kedua dan dapur. Namun hanya ada dua jasad yang ditemukan menggantung di palang pintu kamar utama dan kamar kedua. Anak bungsu selamat dari tragedi memilukan itu.
Yanti (43) tetangga korban turut menceritakan saat kejadian. Menurutnya, jasad ibu dan anak menggantung itu baru ditemukan setelah suaminya pulang dari berjualan di toko jamu yang berada di sekitar Telukjambe Timur, Karawang.
"Iya kita baru tahu kalau ada peristiwa itu (dugaan bunuh diri) setelah suaminya pulang dari jualan jamu, di situ baru kita dengar suaminya minta bantuan melihat istri dan anaknya meninggal dalam kondisi tergantung," kata Yanti saat ditemui di lokasi kejadian pada Jumat (25/10/2024).
Yanti mengatakan anak bungsunya yang masih berusia sekitar enam tahun selamat, kemudian diamankan kediamannya. Saat itu, kata Yanti, kondisi sang anak dalam keadaan syok berat menyaksikan kematian ibu dan anaknya setelah kejadian.
"Anak laki-lakinya yang bungsu itu baru sekitar 6 tahun masih sekolah PAUD, saat bapaknya pulang dia histeris dia selamat, diamankan dulu sementara. Sama ibu-ibu di sini," kata dia.
Anak lelaki itu memang belum baligh. Namun melihat keluarganya meninggal dengan cara tragis membuat hatinya terguncang,
"Anaknya ya cuma bisa nangis, manggil ibunya gak berhenti-berhenti, mungkin masih teringat kejadiannya seperti apa di dalam rumah," imbuhnya.
Lurah Palumbonsari Achmad Rifaldi mengatakan, saat ini, jenazah korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga usai diautopsi oleh kepolisian.
"Jasad sudah dimakamkan pihak keluarga, setelah diautopsi oleh pihak kepolisian kemarin, dan pihak kepolisian juga masih melakukan pendalaman pada kejadian ini," kata Rifaldi saat mengecek lokasi kejadian.
5. Jadi Korban Kartu BPJS Palsu, Ketua RT di Sukabumi Lapor Polisi
Erwan Suhendra, Ketua RT 10 RW 5 Kampung/Desa Loji, Kecamatan Simpenan, menjadi korban penipuan jasa pembuatan kartu BPJS palsu yang dilakukan oleh seseorang yang dikenalnya di media sosial Facebook.
Kala itu Erwan melihat tawaran pembuatan kartu BPJS melalui unggahan di Facebook tersebut. Percakapan kemudian berlanjut melalui aplikasi perpesanan.
"Sekitar jam 5 sore bulan September pulang kerja, saya buka HP dan lihat ada yang menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS. Kebetulan saya memang membutuhkan, jadi saya tertarik," ujar Erwan kepada detikJabar, Jumat (25/10/2024).
Setelah bertukar nomor telepon, Erwan sempat ragu dengan penawaran itu, namun pelaku meyakinkan bahwa kartu BPJS tersebut asli dan meminta Erwan untuk mengirimkan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat pembuatan.
"Setelah diproses satu hari, katanya kartu selesai dan bisa diambil. Dia menawarkan harga Rp 150 ribu untuk satu kartu, atau Rp 100 ribu per orang jika membuat untuk satu KK," tambahnya.
Karena dalam KK miliknya terdapat enam orang, Erwan membayar total Rp 600 ribu. Orang tersebut bahkan datang ke rumahnya bersama seorang perempuan yang disebut sebagai istrinya, membawa kartu-kartu BPJS yang dijanjikan. Pelaku juga menginformasikan adanya program pembuatan kartu BPJS untuk 50 orang tambahan.
Erwan kemudian menawarkan hal itu ke warga lainya yang membutuhkan, hingga total ada puluhan orang warganya yang tertarik dan ikut membuat kartu BPJS tersebut.
"Saya awalnya membuat BPJS itu karena saya peserta yang berbayar. Namun berhenti karena tidak ada uang buat bayar iuran bulanannya, sementara yang dia janjikan BPJS gratis yang dibiayai pemerintah," ungkap Erwan
Erwan baru sadar, kartu BPJS yang dibuatkan oleh pelaku ternyata palsu setelah mendatangi puskesmas untuk berobat.
"Waktu dicek, ternyata kartu BPJS saya dan warga lainnya tidak terdaftar. Saya kemudian komplain ke orang tersebut, dia hanya meminta untuk bersabar. Dua hari kemudian dicek lagi, tetap tidak ada perubahan. Bahkan nomor saya diblokir," ujar Erwan.
(sya/yum)