Tangisan Si Bungsu Saat Ibu dan Kakaknya Tewas Tergantung

Kabupaten Karawang

Tangisan Si Bungsu Saat Ibu dan Kakaknya Tewas Tergantung

Irvan Maulana - detikJabar
Jumat, 25 Okt 2024 14:57 WIB
TKP rumah tempat ibu dan anak di Palumbon Asri Karawang tewas tergantung
TKP rumah tempat ibu dan anak di Palumbon Asri Karawang tewas tergantung (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Ibu dan anak ditemukan tewas menggantung di sebuah rumah di Karawang. Anak bungsu selamat dari tragedi dugaan bunuh diri, disebut histeris saat melihat ibu dan kakaknya meninggal dengan tak wajar.

Ibu dan anak yang ditemukan tewas menggantung ialah Komalasari (29) dan anak perempuannya inisial DA (9). Keduanya ditemukan tewas di kediamannya di Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, pada Kamis (24/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kejadian itu, ditemukan ada tiga tali di palang pintu kamar utama, kamar kedua dan dapur. Namun hanya ada dua jasad yang ditemukan menggantung di palang pintu kamar utama dan kamar kedua. Anak bungsu selamat dari tragedi memilukan itu.

Yanti (43) tetangga korban turut menceritakan saat kejadian. Menurutnya, jasad ibu dan anak menggantung itu baru ditemukan setelah suaminya pulang dari berjualan di toko jamu yang berada di sekitar Telukjambe Timur, Karawang.

ADVERTISEMENT

"Iya kita baru tahu kalau ada peristiwa itu (dugaan bunuh diri) setelah suaminya pulang dari jualan jamu, di situ baru kita dengar suaminya minta bantuan melihat istri dan anaknya meninggal dalam kondisi tergantung," kata Yanti saat ditemui di lokasi kejadian pada Jumat (25/10/2024).

Yanti mengatakan anak bungsunya yang masih berusia sekitar enam tahun selamat, kemudian diamankan kediamannya. Saat itu, kata Yanti, kondisi sang anak dalam keadaan syok berat menyaksikan kematian ibu dan anaknya setelah kejadian.

"Anak laki-lakinya yang bungsu itu baru sekitar 6 tahun masih sekolah PAUD, saat bapaknya pulang dia histeris dia selamat, diamankan dulu sementara. Sama ibu-ibu di sini," kata dia.

Anak lelaki itu memang belum baligh. Namun melihat keluarganya meninggal dengan cara tragis membuat hatinya terguncang,

"Anaknya ya cuma bisa nangis, manggil ibunya gak berhenti-berhenti, mungkin masih teringat kejadiannya seperti apa di dalam rumah," imbuhnya.

Lurah Palumbonsari Achmad Rifaldi mengatakan, saat ini, jenazah korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga usai diautopsi oleh kepolisian.

"Jasad sudah dimakamkan pihak keluarga, setelah diautopsi oleh pihak kepolisian kemarin, dan pihak kepolisian juga masih melakukan pendalaman pada kejadian ini," kata Rifaldi saat mengecek lokasi kejadian.

Rifaldi mengungkap, ada kemungkinan penanganan lanjutan terhadap anak bungsu yang menjadi korban dan berhasil selamat tersebut.

"Anak bungsunya ini kan selamat, tapi dia juga korban yah, saya kira perlu memang untuk ditangani lebih lanjut baik dari segi psikologisnya, atau dari sisi lainnya," ujar dia.

Saat ini, kata Rifaldi, anak bungsu yang selamat itu dalam keadaan aman di kediaman keluarganya. Sang anak didampingi untuk menjalani pemeriksaan kepolisian.

"Dia (korban selamat) ada aman tinggal dibkeluarga ayahnya, sambil didampingi juga untuk menjalani pemeriksaan pendalaman oleh pihak kepolisian," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads