Ada Dugaan Kecurangan di Program Jabar Future Leaders Scholarship

Ada Dugaan Kecurangan di Program Jabar Future Leaders Scholarship

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 23 Okt 2024 16:24 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung - Pemprov Jabar menemukan adanya dugaan kecurangan dalam program bantuan biaya pendidikan tinggi, Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS). Hal ini dikonfirmasi oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Ia mengatakan, dalam program tersebut memang sudah dalam tahap pengumuman, namun ada evaluasi dalam berjalannya program. Bey mengatakan ke depan, program beasiswa ini harus lebih transparan.

"Kami melihat dalam prosesnya ada ketidak transparan. Kami minta ke Inspektorat dan ke Satpol PP untuk mendalami lebih jauh. Ini bukan untuk apa-apanya, itu perbaikan ke depan supaya yang betul-betul mendapat itu betul-betul yang berprestasi atau yang membutuhkan," ucap Bey, Rabu (23/10/2024)

Ia pun menyinggung jangan sampai pembagian beasiswa itu tidak ada dasarnya. Menurut Bey, perlu ada proses yang transparan kepada masyarakat dari program tersebut.

Sekedar diketahui, program ini merupakan gagasan dari Gubernur Jabar periode sebelumnya, Ridwan Kamil. Program yang sudah berjalan selama tiga tahun lebih ini diperuntukkan kepada masyarakat yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik berprestasi di bidang akademik dan nonakademik.

"Dari tahap awal pendaftaran berapa orang yang mendaftar, teks administrasi berapa orang yang gugur, jadi semuanya transparan lah. Yang tidak mendapatkan pun sudah mendapatkanlah informasi yang jelas. Kenapa sih tidak dapat? Kan bisa untuk tahun depannya perbaikan," kata Bey.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman membenarkan temuan tersebut. Ia mengatakan, bahwa dugaan kecurangan dalam program ini terus didalami. Rapat koordinasi bersama dengan pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat pun telah dilakukan.

"Ini sedang kami dalami, Pak Gubernur kemarin sudah merapatkan langsung. Pak Gubernur sudah merapatkan dengan semua yang terkait termasuk inspektorat," ujar Herman.

Herman menilai perlu ada kejelasan mengingat belum jelas kecurangan apa yang terjadi dalam program ini. Meski begitu, Herman memastikan kasus ini tengah dilakukan pendalaman.

"Sekarang inspektorat sedang mendalami ke Dinas Pendidikan. Kita lihat saja nanti apakah ada persoalan atau miskomunikasi, apa persoalannya administrasi atau non-administrasi nanti kita lihat. Jangan men-judge dulu," ucap Herman.

"Karena ini kan baru dugaan, baru perkiraan. Nanti inspektorat akan melaporkan ke Pak Gubernur apa yang terjadi. Apa masalah administrasi dan sebagainya. Tentu nanti solusinya sesuai dengan permasalahan hasil pendalaman inspektorat. Oke, harus fair," imbuhnya.




(aau/mso)


Hide Ads