Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kota Tasikmalaya berlangsung meriah. Ribuan santri dari ratusan pondok pesantren (Ponpes) turun ke jalan dan berkumpul di pusat kota.
Jalan HZ Mustofa yang merupakan pusat kegiatan ekonomi dan jantung kota Tasikmalaya seakan berhenti berdenyut sejenak oleh aksi longmarch ribuan santri. Polisi melakukan rekayasa jalur, sehingga jalan HZ Mustofa steril dari kendaraan bermotor.
Hiruk pikuk kemacetan kota, sejenak digantikan oleh kemeriahan dan hingar-bingar kebahagiaan santri. Lantunan solawat, tabuhan rebana dan dentuman meriam karbit membuat suasana terasa meriah. Belum lagi alunan lagu atau mars Hari Santri yang diputar ATCS di setiap lampu merah, seakan ingin mengabarkan bahwa 22 Oktober ini adalah "lebaran" para penimba ilmu agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar, ribuan santri berdatangan sejak pagi. Mereka menuju Alun-alun Dadaha untuk mengikuti upacara peringatan HSN yang dihelat Pemkot Tasikmalaya.
![]() |
Usai mengikuti upacara di Dadaha, mereka kemudian melakukan longmarch dari Dadaha ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Sepanjang perjalanan para santri menumpahkan kegembiraannya. Beragam kreativitas ditunjukan oleh mereka, sehingga aksi longmarch itu mampu menarik perhatian masyarakat untuk turun ke jalan menyaksikan aksi mereka.
"Semoga kemeriahan ini menjadi wasilah (penyambung/jalan) semakin banyak generasi muda yang mau mondok (belajar di pesantren)," kata Unay, santri Ponpes Nurul A'la Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Rasa Aman Jadi PR Kota Tasikmalaya Saat Ini |
Dia mengatakan jika saat ini Pemkot atau masyarakat resah dengan masalah kemunduran moral dan masalah sosial seperti geng motor, maka pondok pesantren adalah solusinya.
"Jika sekarang kita sibuk dengan degradasi moral, geng motor, minuman keras dan sebagainya. Jadi santri adalah solusi, di pondok pesantren kita dituntun," kata Unay.
Terkait dengan kemeriahan peringatan HSN, Unay mengatakan mengaku senang. "Ya ibaratnya lebarannya santri, setahun sekali keluar kobong untuk jalan-jalan bareng ke kota," kata Unay.
Sementara itu Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya Agus Buhori mengutarakan harapannya terkait peringatan HSN 2024 ini.
"Harapan untuk HSN 2024 ini para santri harus bisa berperan aktif, bisa memanfaatkan ilmunya, berinovasi, berkreasi, bahkan bisa menghadapi tantangan zaman dengan mempergunakan kemampuan yang dimilikinya," kata Agus.
Dia juga menyebut tantangan santri ke depan adalah kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi.
"Santri harus bisa terus bergerak, berjuang, terus bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat khususnya dengan tema, bahwa hari ini tantangan untuk santri kedepan bagaimana bisa memanfaatkan kemampuan teknologi serta berinovasi," kata Agus.
(yum/yum)