Kisah Rahma dan Keahliannya Melukis di Atas Wajah

Kisah Rahma dan Keahliannya Melukis di Atas Wajah

Muhammad Jadid Alfadlin - detikJabar
Senin, 21 Okt 2024 08:00 WIB
Rahma Widya sedang menjalani pekerjaannya dengan membuka jasa melukis wajah atau face painting di depan Rumah Seni Ropih, Jalan Braga, Kota Bandung.
Rahma Widya sedang menjalani pekerjaannya dengan membuka jasa melukis wajah atau face painting di depan Rumah Seni Ropih, Jalan Braga, Kota Bandung. (Foto: Muhammad Jadid Alfadlin/detikJabar)
Bandung -

Di antara deretan lapak jasa melukis atau menggambar orang secara langsung di sepanjang trotoar jalan Braga, terlihat satu lapak yang menawarkan jasa yang cukup berbeda dan unik. Tepat di depan Rumah Seni Ropih, Rahma Widya (49) duduk bersebelahan dengan spanduk bertuliskan 'Face Painting di Braga'.

Di depannya terdapat berbagai warna bahan lukis. Rahma yang merupakan seniman lukis wajah atau saat ini lebih populer dikenal sebagai face painting, tengah menawarkan jasa yang berlandaskan keahlian yang dimilikinya kepada para pengunjung Braga.

Sesuai namanya, face painting merupakan kesenian melukis wajah atau area tubuh lainnya sekitar wajah. Biasanya, tujuan dari dilakukannya face painting ini adalah untuk memberikan kesan gambaran berupa karakter-karakter seperti hewan hingga wujud karakter fiksi populer dalam wajah orang yang memesannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan seni lukis biasa yang menggunakan kanvas sebagai media lukisnya, penggunaan wajah manusia sebagai media lukis tersebut tentunya memiliki tantangannya tersendiri.

Selain karena perlu beradaptasi kembali dengan kontur wajah manusia yang berbeda dan beragam, tantangan ini juga berasal dari sensitivitas kulit manusia. Hal tersebut menyebabkan bahan yang digunakan untuk melukis pun perlu dipastikan secara khusus agar tak berdampak buruk pada kesehatan kulit.

ADVERTISEMENT

"Bahan-bahannya gak boleh sembarangan, ini memang sangat aman buat derma, buat kulit sangat aman," ujar Rahma saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.

Sempat Kesulitan Mencari Bahan

Diakui Rahma pula, di masa awal terjun sebagai seniman face painting pada 2011 silam, dirinya sempat kesulitan untuk mencari bahan-bahan terkait face painting yang telah terjamin keamanannya.

Belum menjamur dan populernya kesenian ini pada masa itu, membuat bahan-bahan tersebut cukup sulit ditemukan di toko-toko bahan kesenian di Indonesia. Terlebih, pada masa itu, belum terdapat platform penjualan secara online yang dapat memudahkan pencarian.

Sulitnya mencari bahan-bahan tersebut di Indonesia, memaksa Rahma untuk mencari tempat-tempat lainnya yang menyediakan bahan tersebut. Salah satu tempat yang menjadi andalannya saat itu adalah website khusus face painting yang berbasis di luar negeri. Website ini lah yang menjadi tempat ia belajar dan mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

"Dulu kan belum ada bahan-bahannya di Indonesia, jadi dulu belinya belum ada di tempat-tempat online kaya sekarang. Dulu belinya bener-bener dari website, dari luar negeri karena di sini gak ada," terang Rahma.

Sebenarnya, Rahma pada awalnya tak terlalu mengetahui perihal face painting. Semua keahlian dan keterampilan yang ia miliki saat ini, termasuk keahlian melukis, ia dapatkan secara otodidak. Kesenangannya terhadap kesenian lah yang mendorongnya untuk terus berkembang dan semakin mempelajari hal tersebut.

Berawal dari Pelukis

Rahma memang sejak lama menekuni kesenian lukis. Sejak kecil, tangannya sudah terbiasa 'menari-nari' di atas kanvas.

"Dari kecil belajar melukis otodidak. Jadi senang melukis sejak kecil, terus setelah menikah otodidak belajar makeup jadi MUA (Makeup Artist). Setelah Makeup Artist, mungkin karena lebih senang ke arah seninya jadinya ke arah face painting," ujar Rahma.

Rahma menceritakan perjalanannya sebagai seorang seniman face painting. Mulanya, ia yang merupakan seorang pelukis hanya mempelajari face painting menggunakan alat berupa eye shadows yang dimilikinya kala itu. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya pula referensi untuknya belajar, ia pun semakin mengembangkan keahliannya dalam kesenian ini.

Dengan latar belakang sebagai pelukis sebelumnya, proses adaptasi yang dijalani oleh Rahma guna melancarkan keahlian barunya ini pun diakuinya terbilang tak cukup menyulitkannya. Ia yang telah terbiasa menggoreskan warna di atas kanvas, kini hanya memerlukan waktu kisaran 5 hingga 10 menit untuk menyelesaikan satu desain face painting di wajah konsumennya.

"Gak merasa kesulitan, karena udah enjoy, mungkin juga udah terlatih tangannya ya. Jadi yaudah aja kaya kita nulis aja gitu, udah biasa aja," ungkap Rahma.

Peminat Face Painting

Adapun, untuk peminatnya sendiri, baik dari sisi seniman ataupun sisi konsumen, diakui oleh Rahma semakin tahun semakin meningkat orang yang mengenali kesenian ini. Terlebih dengan sempat viralnya kesenian ini pada beberapa tahun silam, membuat banyak orang jadi penasaran sehingga turut mencoba untuk melukis wajahnya.

Peminatnya pun cukup beragam dan berasal dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tak jarang, Rahma juga mendapatkan panggilan dari event-event seperti acara dari banyak Perusahaan ataupun ulang tahun pribadi yang memintanya untuk melakukan face painting di acara tersebut.

Untuk harga sendiri, kisaran harga yang Rahma tawarkan cukup terjangkau jika dibandingkan dengan keterampilan yang telah ia asah selama bertahun-tahun. Untuk satu wajah, Rahma mematok harga kisaran dari 50 hingga 100 ribu rupiah. Hal tersebut ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan desain yang dipilih oleh konsumen.




(dir/dir)


Hide Ads