.webp)
Sebanyak 51 ekor buaya berhasil dievakuasi dan dipindahkan dari penangkaran di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang jebol beberapa waktu lalu. Namun, sebanyak 5 buaya mati setelah tiba di tempat penangkaran baru.
Buaya mati diduga, karena stres saat proses evakuasi. Pasalnya buaya-buaya itu harus melalui perjalanan cukup jauh.
Polhut Muda Pokja Perlindungan Pengawetan Pemanfaatan dan Pelayanan BKSDA Jawa Barat Agung Ferdiansyah mengatakan, proses evakuasi buaya di penangkaran tersebut sudah dilakukan selama beberapa tahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahap pertama sebanyak 11 ekor buaya dievakuasi dan dipindah ke penangkaran satwa Cikananga, Sukabumi.
Namun, menurut dia, dari 11 ekor tersebut lima di antaranya mati saat tiba di penangkaran.
"Sebelumnya sudah 11 ekor yang kami evakuasi. Lima di antaranya mati saat tiba di penangkaran. Diduga karena stress selama proses evakuasi dan selama perjalanan dari Cianjur ke Sukabumi," kata dia, Kamis (17/10/2024).
Menurutnya, pada tahap kedua evakuasi yang dilakukan sejak Rabu (16/10/2024) kemarin. Tercatat ada 40 ekor buaya yang dievakuasi dalam kolam penangkaran tersebut.
"Kalau dari kemarin sampai hari ini total ada 40 ekor. Belum ditambah dengan beberapa ekor buaya lagi yang masih kami upayakan tangkap dari dalam kolam penangkaran," kata dia.
Dia menyebut BKSDA akan berupaya melakukan treatment khusus agar puluhan buaya tersebut bisa sehat dan hidup saat tiba di penangkaran di Sumatera Selatan.
"Untuk yang 40 ekor kita bawa ke Sumatera Selatan, karena di Jabar tidak ada yang cukup menampung sampai puluhan. Kami upayakan setiap dua jam dilakukan penyiraman agar mereka bisa bertahan hingga ke tempat penangkaran," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, penangkaran buaya di Jalan Perintis Kemerdekaan di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur jebol. Akibatnya, beberapa ekor buaya lepas dan berkeliaran pemukiman membuat warga panik.
(mso/mso)
