Pengendara di Jalan Cikapundung Masih Enggan Bayar Parkir dengan QRIS

Pengendara di Jalan Cikapundung Masih Enggan Bayar Parkir dengan QRIS

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 17 Okt 2024 10:57 WIB
Bayar parkir di Bandung pakai QRIS.
Bayar parkir di Bandung pakai QRIS. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Sepekan sudah pembayaran parkir on street dengan menggunakan QRIS diterapkan di Jalan Cikapundung, Kota Bandung. Namun selama sepekan ini, tidak ada pemasukan dari pembayaran non tunai tersebut.

Pantauan detikJabar di Jalan Cikapundung tepatnya di persimpangan Jalan ABC-Jalan Naripan, Kamis (17/10/2024), dua juru parkir (jukir) tampak sibuk mengatur keluar masuk kendaraan yang singgah di area Pasar Cikapundung.

Namun dalam proses pembayaran dari pengendara, mereka menerima uang tunai secara langsung, bukan melalui pembayaran via QRIS. Menurut pengakuannya, pengendara tidak berkenan membayar dengan QRIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama sepekan belum ada yang masuk (bayar via QRIS), pada gak mau, tanggung katanya kalau Rp 3 ribu pakai QRIS," kata Herman salah satu jukir.

Herman mengungkapkan, dirinya selalu menawarkan pembayaran dengan cara scan barcode QRIS kepada pengendara. Namun kebanyakan, mereka menolak dan membayar secara tunai.

ADVERTISEMENT

"Padahal sudah nawarin, karena di sini kebanyakan bayarnya Rp 2 ribu, itu 95 persen bayar segitu. Jadi selama sepekan ini belum pernah ada yang (bayar) pakai QRIS," tegasnya.

Pembayaran parkir pakai QRIS dikeluhkan juru parkir.Pembayaran parkir pakai QRIS dikeluhkan juru parkir. Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar

Hal serupa juga diungkap Andi, jukir lainnya. Menurut Andi, selama sepekan ini semua pengendara tetap membayar secara tunai. Andi mengatakan, pengendara yang parkir di sana mayoritas adalah pelanggan pasar yang setiap hari datang.

"Belum ada, kadang ya bilangnya ribet ya kagok, nominalnya Rp 2 ribu-Rp 3 ribu, jadi tanggung. Nawarin mah nawarin, tapi kalau ke sini yang parkirnya sudah langganan, kalau yang barunya jarang jadi susah," ujarnya.

Selama sepekan ini juga, Andi menuturkan beberapa kali petugas dari BLUD Parkir Kota Bandung datang untuk mengecek. Dia pun mengungkap apa adanya jika tidak ada pengendara yang mau membayar dengan QRIS.

"Selama sepekan ya semuanya tunai. Ada yang ngecek tiap hari nanyain, ya saya bilang apa adanya, gak ada yang mau (bayar pakai QRIS)," tuturnya.

Sementara itu, Yayang (59) seorang pengendara mengaku lebih terbiasa membayar secara tunai ketimbang dengan QRIS. Menurut Yayang, ada beberapa alasan dirinya memilih membayar dengan uang tunai kepada juru parkir.

"Kalau bayarnya qris pasti harganya sudah tercantum, kalau ini kadang (kita) kasih lebih (ke jukir), kasihan dia kepanasan jadi mending tunai. Ada toleransi (juga) untuk tarif kalau sebentar," singkatnya.

(bba/yum)


Hide Ads