Pemkab Majalengka Paparkan Upaya Atasi Inlasi-Deflasi ke Tim Setkab RI

Pemkab Majalengka Paparkan Upaya Atasi Inlasi-Deflasi ke Tim Setkab RI

Shali Irda - detikJabar
Rabu, 16 Okt 2024 11:10 WIB
Pemkab Majalengka
Foto: Pemkab Majalengka
Jakarta -

Pj Sekda Majalengka Aeron Randi memaparkan upaya untuk mengatasi inflasi dan deflasi di Kabupaten Majalengka. Aeron mengatakan bahwa kondisi deflasi di Kabupaten Majalengka terjadi dua kali, yaitu pada Mei dan September.

"Pada Mei diakibatkan turunnya harga beras setelah panen raya dan kembalinya tarif angkutan pasca Lebaran. Sementara di bulan September diakibatkan panen beberapa komoditas diantaranya daun bawang, cabai dan tomat, sehingga ini membuktikan bahwa deflasi di Kabupaten Majalengka tidak terjadi berturut-turut dan komponen inti tidak masuk menjadi penyumbang deflasi terbesar pada Mei dan September dan ini menandakan kemampuan daya beli masyarakat di Majalengka masih baik," papar Aeron dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).

Aeron menjelaskan itu saat menerima kunjungan dari tim Setkab RI yang dipimpin oleh Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Perencanaan Pembangunan, dan Pengembangan Iklim Usaha Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata. Pertemuan digelar di Gedung Yudha Karya Abdi Negara Kabupaten Majalengka, Selasa (8/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Aeron Randi menjelaskan bahwa penanganan inflasi di Kabupaten Majalengka dilakukan upaya rutin dengan cara monitoring harga di pasar dan ketersediaan barang pada distributor. Selain itu dilakukan upaya dengan berbagai inovasi dari Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi yang mengeluarkan program-programnya.

"(Program) di antarannya meningkatkan angkatan kerja dengan meluncurkan Balai Latihan Kerja (BLK), kawasan sentra industri kecil dan menengah, kemudian program inovasi Majalengka hebring dalam upaya memberdayakan dan meningkatkan kemajuan produk UMKM di Majalengka, ada juga gerakan pangan murah yang dilakukan di beberapa kecamatan di Kabupaten Majalengka," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara dalam paparan Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka dan Bank Indonesia kantor Cirebon memperkuat, bahwa untuk kondisi saat ini di Kabupaten Majalengka masih belum bisa dikatakan terjadi penurunan daya beli. Sebab, deflasi yang terjadi dikarenakan kebijakan pemerintah dan panen berbagai macam komoditas yang menyebabkan stok melimpah dan terjadi peralihan masyarakat lebih sering berbelanja secara online.




(ega/ega)


Hide Ads