TPT Ambrol-Banjir Limpasan 'Hantam' Kota Sukabumi

TPT Ambrol-Banjir Limpasan 'Hantam' Kota Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 10 Okt 2024 20:27 WIB
Kondisi banjir limpasan dan TPT ambruk di Kota Sukabumi
Kondisi banjir limpasan dan TPT ambruk di Kota Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi memicu beberapa kejadian bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat setidaknya ada dua kejadian bencana usai Sukabumi diguyur hujan selama tiga jam.

Berdasarkan informasi, banjir limpasan terjadi di Jalan Jalur Lingkar Selatan, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Tak jauh dari lokasi, tembok penahanan tanah (TPT) pun ikut ambruk.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan, banjir limpasan terjadi akibat saluran irigasi yang tersumbat saat cuaca ekstrem terjadi. Akibatnya, kata dia, sebuah kanopi warung roboh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir limpasan sebab akibatnya dikarenakan adanya penyumbatan saluran akibat sampah di saluran tersebut sehingga aliran air irigasi meluap dan limpas ke jalan," kata Novian, Kamis (10/10/2024).

Selain kanopi warung yang roboh, banjir limpasan itu juga menyebabkan TPT ikut ambruk. TPT itu milik pribadi dan berdekatan dengan rumah warga.

ADVERTISEMENT

"Kanopi warung pinggir saluran irigasi roboh juga TPT irigasi roboh. TPT pribadi yang ada di pinggir saluran irigasi tersebut," ujarnya.

"(TPT ambruk) akibat air deras di saluran irigasi tersebut. Bisa jadi karena kondisi konstruksi TPT tersebut kurang terpelihara dengan baik," sambungnya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya menerjunkan sebanyak delapan orang untuk mengevakuasi bencana. Mereka membersihkan material sampah yang menyumbat saluran irigasi dan melakukan assesment di lokasi TPT ambruk.

"Kondisi terakhir clear material sampah sudah terangkut dan aliran air sudah berjalan normal tidak ada lagi air yang meluap," kata dia.

Tak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa tersebut. Adapun penanganan bencana membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Pihaknya belum dapat memperkirakan jumlah kerugian, lantaran masih melakukan penanganan di lapangan.

"(Kerugian) belum dihitung, kita mengkondusifkan lapangan dulu," tutupnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads