Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Ciromban Tasikmalaya

Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Ciromban Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 07 Okt 2024 17:42 WIB
Terjun bebas masuk jurang.  
dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi (Foto: Dikhy Sasra)
Tasikmalaya -

Seorang anak di Tasikmalaya ditemukan meninggal dunia di Sungai Ciromban, Kampung Leuwimalang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin (7/10/2024). Diduga korban meninggal akibat tenggelam saat berenang di aliran sungai atau saluran irigasi tersebut.

Korban diketahui berinisial SAF (9), seorang pelajar kelas 3 SD, warga Perumahan Griya Aboh Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat korban SAF dan tiga orang temannya bermain ke sungai usai pulang sekolah. Mereka hendak berenang di bagian sungai yang dikenal dengan sebutan Curug Irigasi. Di bagian sungai ini, terdapat leuwi atau palung yang kedalamannya sekitar 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga korban tenggelam akibat sedang berenang atau terseret ke bagian sungai yang cukup dalam tersebut.

Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan atas musibah yang menggemparkan warga Sukamulya ini.

ADVERTISEMENT

"Korban anak-anak yang berenang di sungai. Jadi korban bersama 3 temannya berenang di sungai Ciromban, 2 teman korban sudah pulang duluan, tersisa korban dan seorang temannya," kata Jajang.

Tak lama berselang ada 2 anak-anak lain, yakni A (9)dan D (9) yang datang ke sungai dan mendapati korban dan seorang temannya sedang berada di dalam sungai yang dalam.

"Kemudian saksi A membantu dengan cara menarik tangannya agar bisa naik ke permukaan. Tapi berdasarkan keterangan saksi A, bahwa korban terlepas dan terbawa ke dalam arus air sungai. Hanya temannya yang berhasil diselamatkan," kata Jajang.

Setelah itu, saksi D kemudian berlari mencari pertolongan. Dia lalu bertemu dengan Farid dan Latif, santri yang pesantrennya berada tak jauh dari TKP.

Akhirnya kedua santri ini bergegas menuju lokasi, tapi korban sudah tak terlihat ada di permukaan air. Dengan menggunakan bambu, mereka mencoba memeriksa keberadaan korban di dasar sungai. Setelah bilah bambu mengenai tubuh korban, Farid dan Latif langsung terjun dan menyelam ke dasar sungai untuk mengangkat korban.

"Setelah dievakuasi ke permukaan, saksi ini melakukan pemeriksaan denyut nadi dan nafas, namun sudah tidak ada," kata Jajang.

Selanjutnya bersama warga, jenazah korban diantarkan ke rumahnya. Oleh pihak keluarga lalu dibawa ke rumah sakit. Namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia, dengan dugaan akibat kehabisan oksigen atau tewas tenggelam.

"Informasi sementara seperti itu, namun untuk jelasnya masih kami lakukan penyelidikan. Ke dalam sungai memang sekitar 2 meter. Tapi tim Inafis masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti lain," kata Jajang

(iqk/iqk)


Hide Ads