.webp)
Kentut memang berbau. Tapi, kentut adalah hal normal yang dialami tubuh. Namun, tak sedikit yang menganggap kentut di depan orang merupakan perilaku tak sopan, sebab khawati bunyi dan berbau. Akhirnya, kentut pun ditahan. Lantas bagaimana efeknya bagi tubuh ketika menahan kentut?
Mengutip dari detikHealth, seorang ahli gastroenterologi di RWJ Barnabas Health di New Jersey dan juru bicara American Gastroenterological Association Ellen Stein menyebut, tubuh memiliki cara lain untuk menangani penumpukan gas atau kentut.
"Ada banyak perubahan dan siklus berbeda yang terjadi pada bakteri di usus kita yang membantu kita mencerna. Kabar baiknya adalah kita memiliki proses untuk itu; kabar buruknya adalah gas pada akhirnya harus keluar," kata Stein kepada Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kentut adalah cara alami untuk menangani gas yang tidak dibutuhkan tubuh. Namun, sebelum gas ini dapat dilepaskan, gas tersebut mengenai sfingter anus.
Sfingter anus eksternal adalah satu-satunya bagian dari proses pencernaan yang dapat kita kendalikan secara sadar. Jadi, jika kita memutuskan bahwa waktunya tidak tepat untuk mengeluarkan gas, kita akan menyempitkan sfingter dan kentut akan terperangkap.
Tanpa pintu belakang untuk keluar, gas akan kembali ke dalam usus besar.
Dalam jangka pendek, menahan kentut bisa menyebabkan nyeri, rasa tidak nyaman pada perut, kembung, gangguan pencernaan bahkan maag.
Namun, yang terutama, tubuh berusaha untuk mengeluarkan gas. Jadi, kentut yang diabaikan pada siang hari sebagian besar dilepaskan saat istirahat ke kamar mandi atau saat tubuh rileks saat tidur di malam hari.
Baca juga: Ketakutan Setan Ketika Mendengar Suara Azan |
Meskipun ada waktu dan tempat untuk kentut, kata Stein, menahannya terus-menerus dapat berdampak buruk bagi usus seiring berjalannya waktu. Kantong-kantong kecil yang disebut divertikula dapat terbentuk di usus besar Anda akibat stres kembung yang terus-menerus, dan kantong-kantong tersebut dapat menjadi berbahaya jika terinfeksi.
"Bisakah Anda melukai diri sendiri karena tidak pernah kentut?. Ya, sama halnya kamu bisa melukai dirimu sendiri jika tidak pernah buang air besar," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(kna/sud)
