Sebanyak 24 warga Rohingya ditemukan tinggal di dua rumah kontrakan di Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Mereka diketahui merupakan pengungsi di bawah naungan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang sebelumnya berada di Malaysia.
Hal ini diungkap Camat Cisolok, Jenal Abidin, para pengungsi tersebut diketahui berniat menuju Australia melalui Pulau Christmas, namun singgah di Jakarta setelah kabur dari Malaysia dengan menggunakan speedboat.
"Mereka sempat mencari kontrakan di Jakarta, tapi karena mahal, akhirnya mereka diarahkan ke Cisolok. Mereka bukan penyelundup karena sudah punya kartu UNHCR," ujar Jenal kepada detikJabar, Selasa (24/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenal menjelaskan bahwa para pengungsi ini dilindungi oleh UNHCR sehingga tidak bisa dideportasi. "Tidak bisa dideportasi karena mereka tidak punya paspor. Mereka dilindungi dan harus diselamatkan. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan UNHCR untuk memulangkan mereka ke Jakarta melalui Bogor, di mana UNHCR akan menjemput mereka," lanjutnya.
Selain itu, Jenal menekankan bahwa karena status mereka sebagai pengungsi internasional, tindakan yang dilakukan oleh pihak yang memberikan kontrakan atau transportasi kepada mereka tidak bisa dikategorikan sebagai tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Saat ini, mereka sudah ditempatkan di Malaysia, namun melarikan diri. Ketika mereka kabur, harus tetap dilindungi karena statusnya sebagai pengungsi UNHCR," pungkas Jenal.
(sya/sud)