Jabar Hari Ini: Tertangkapnya Komplotan Remaja Begal di Padalarang

Jabar Hari Ini: Tertangkapnya Komplotan Remaja Begal di Padalarang

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 23 Sep 2024 22:00 WIB
Polisi meringkus komplotan begal bercelurit di Padalarang
Polisi meringkus komplotan begal bercelurit di Padalarang (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini, beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca detikJabar. Mulai dari tertangkapnya begal bercelurit hingga insiden runtuhnya dinding proyek di Cirebon.

Berikut berita yang diringkas dalam Jabar Hari Ini :

Komplotan Begal Bercelurit di Padalarang Ditangkap

Komplotan begal bercelurit yang turut melukai korbannya saat beraksi di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat akhirnya ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada lima pelaku yang diamankan, mereka di antaranya Dandi Suwandi alias Seboh (24), FH (17), Feri Firnando alias Pey (18), Anggi Tria Arya (20), Andi alias Odong (24). Sementara satu pelaku lainnya, Kemal Muhardiansyah (29) masih DPO.

Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan lima pelaku yang diamankan itu merupakan warga Kabupaten Cianjur, namun beraksi di wilayah Bandung Barat.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah kasus pencurian dengan kekerasan, sudah kita ungkap. Pelaku yang kita amankan ini ada 5 orang, 1 orang masih DPO insial KM," kata Tri di Mapolres Cimahi, Senin (23/9/2024).

Aksi lima tersangka yang salah satunya masih berstatus sebagai pelajar itu viral di media sosial. Dalam aksinya, mereka menyasar calon korbannya di jalan yang agak sepi dan seorang diri.

"Jadi para pelaku ini mencari sasaran dengan berjalan secara berkelompok, kemudian setelah menemukan calon korban didekati. Saat situasi dirasa aman, langsung mereka ini melancarkan aksinya," kata Tri.

Modus lain yang digunakan para pelaku untuk menyasar barang berharga milik korban termasuk sepeda motornya, yakni dengan berpura-pura sebagai pasangan korban.

"Jadi mereka mencari korban yang berpasangan, lalu didekati. Pelaku mengaku sebagai pacar korban perempuan, tapi sedang berselisih baru setelah itu dieksekusi. Tentunya ini kan hanya modus para pelaku," kata Tri.

Dalam melancarkan aksi pembegalan itu, para pelaku membekali diri dengan senjata tajam jenis celurit dan golok. Senjata tajam itu digunakan untuk menganiaya korbannya.

"Jadi memang di antara para pelaku ada yang membawa senjata tajam, dan salah satu eksekutornya itu ada yang sudah diamankan juga sebagai residivis, dan 1 lagi masih DPO," ujar Tri.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHPidana ayat (2) ke 1E dan 2E dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Dinding Proyek di Cirebon Roboh

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (23/9/2024). Sebanyak enam kuli bangunan mengalami luka-luka setelah tembok setinggi 5,5 meter yang sedang dibangun tiba-tiba roboh.

Kejadian ini berlangsung tanpa diduga-duga sebelumnya seperti yang diungkapkan oleh kepala tukang, Tedy yang berada di lokasi mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda seperti hujan atau angin kencang sebelum tembok tersebut runtuh dan menimpa para pekerja.

"Enggak ada hujan, enggak ada angin, tiba-tiba tembok langsung roboh," ujar Tedy kepada detikJabar.

Enam korban yang terluka langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, sejumlah pekerja lainnya sibuk membersihkan puing-puing bangunan yang berhamburan. Dugaan awal menyebutkan bahwa fondasi bangunan tersebut tidak cukup kuat untuk menahan ketinggian tembok yang baru didirikan.

"Pekerjaan pembangunan baru berjalan dua minggu, dan kami ditargetkan menyelesaikan proyek ini secepatnya," tambah Tedy.

Sementara itu, Kapolsek Depok AKP Afandi membenarkan insiden tersebut sekitar pukul 11.30 WIB mendapatkan laporan bangunan roboh. Bangunan roboh itu menimpa para pekerja sebanyak 6 orang.

"Dari 6 orang pekerja yang menjadi korban satu orang mengalami patah tulang dan sisanya sedang mendapatkan perawatan di RS Mitra Plumbon," ucapnya

Tiga Korban Tewas Tertabrak Kereta di Karawang Satu Keluarga

Sebanyak empat orang tewas tertabrak kereta di Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang. Tiga dari empat korban itu merupakan satu keluarga, sementara satu korban lainnya orang yang hendak memberikan pertolongan.

Kapolsek Kotabaru Iptu Suherlan menuturkan keempat korban kini sudah selesai menjalani autopsi, dan sudah dikebumikan di TPU terdekat dengan kediamannya. "Korban dari kemarin sudah dilakukan identifikasi, dan selesai menjalani autopsi, hari ini semuanya sudah dikebumikan," kata Iptu Suherlan saat dikonfirmasi detikJabar, Senin (22/9/2024).

Saat ini, pihaknya juga mengklaim kondisi di lokasi kejadian sudah kondusif, serta kondisi psikis keluarga korban sedang dalam tahap pemulihan. "Kalau kondisi lokasi TKP sudah kondusif, untuk kondisi psikis keluarga korban pasti terguncang yah, tapi sudah dalam tahap pemulihan," kata dia.

Suherlan menjelaskan ketiga korban merupakan satu keluarga yakni, MA (7), TA (9) dan AA (37). Yang saat kejadian tengah menyebrang pulang dari olahraga pagi.

"Korban itu keluarga, MA adik dari TA, dan AA merupakan ibu dari MA dan TA, untuk satu korban bernama Sahaman ini warga sekitar yang saat itu melihat kejadian berusaha menolong korban," ungkapnya.

Agus Babak Belur Dianiaya Pemuda Garut

Polisi mengamankan dua orang pemuda masing-masing DR (25) dan AW (16). Keduanya diamankan usai memukuli tetangga sendiri menggunakan teko.

Kapolsek AKP Hilman Nugraha mengatakan, kejadian ini menimpa korban bernama Agus (45), warga Kecamatan Samarang. Ceritanya menurut Hilman, kejadian bermula ketika kedua orang tua DR dan AW bertengkar. Keduanya terlibat pertengkaran karena permasalahan pasutri.

"Pelaku ini menduga jika korban adalah biang kerok dari permasalahan yang melanda orang tuanya," kata Hilman, kepada detikJabar, Senin (23/9/2024).

Tanpa pikir panjang, kedua pemuda ini langsung mendatangi rumah Agus, yang merupakan tetangga keduanya. Keduanya gelap mata, dan langsung melabrak Agus.

"Di lokasi saat kejadian pelaku memukuli korban sampai babak belur," katanya.

AW dan DR mengeroyok korban. Keduanya memukuli korban dengan menggunakan tangan kosong, hingga menggunakan teko air sampai tak berdaya.

Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi setelahnya, hingga kasus tersebut kemudian ditangani aparat.

Menurut Hilman, keduanya kemudian diamankan pihaknya. Berdasarkan pengakuan DR dan AW, mereka mengaku sakit hati dengan korban. Sebab, mereka menganggap gara-gara Agus kedua orang tuanya bertengkar.

DR saat ini ditahan polisi di sel tahanan Mapolsek Samarang. Polisi menjeratnya dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan.

Motif Pembunuhan di Tasikmalaya

Misteri kasus terbunuhnya wanita berinisial P, warga Tuguraja, Cihiedun, Kota Tasikmalaya, yang jasadnya ditemukan dalam karung di Sungai Cipinaha, Sukakerta, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Pria berinisial H, menjadi aktor di balik pembunuhan ini.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta mengatakan pelaku ditangkap di Pasuruan, Jawa Timur, setelah kabur selama empat hari. H diketahui merupakan warga Kota Tasikmalaya.

"Tersangka kami tangkap di wilayah Jawa Timur inisialnya H, (penangkapan) bekerjasama dengan Dirkrimum Polda Jabar. Kami mendekati kesempurnaan mengungkap kasus ini karena alat buktinya lengkap juga," kata Ridwan di Mapolres Tasikmalaya Senin (23/9/2024).

Ridwan mengatakan H berprofesi sebagai pedagang bumbu di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya. H mengenal korban sejak beberapa tahun dan tercatat memiliki pinjaman uang sebesar Rp20 juta.

Polisi mengungkap motif pelaku membunuh korban karena kesal ditagih utang terus-menerus. "Jadi motifnya karena sakit hati ditagih utang saat tersangka tidak memiliki uang. Dia minta keringanan namun tidak tercapai kesepakatan dengan korban yang membuatnya kesal," kata Ridwan.

Ridwan mengatakan pelaku membunuh korban di lapak miliknya. H juga uang yang dibawa korban sekitar Rp8 juta. Sementara barang-barang lain milik P dibuang di lahan kosong dekat Pasar Induk Cikurubuk.

"Jadi dieksekusi di lapak jualanya, ada uang korban yang dibawa oleh tersangka. Sementara barang-barang tersangka dibuang di lahan kosong," kata Ridwan.

(sya/yum)


Hide Ads