Pemkab Bandung Beri Santunan ke Keluarga Bocah Korban Gempa di Kertasari

Pemkab Bandung Beri Santunan ke Keluarga Bocah Korban Gempa di Kertasari

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 20 Sep 2024 18:10 WIB
Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat mendatangi kediaman bocah meninggal tertimpa tembok saat gempa.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat mendatangi kediaman bocah meninggal tertimpa tembok saat gempa. (Foto: Istimewa)
Kabupaten Bandung -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga bocah yang meninggal akibat tertimpa tembok saat gempa melanda Kertasari, Kabupaten Bandung, pada Jumat (20/9/2024). Bocah bernama Fauzan tersebut sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Majalaya, namun nyawanya tak tertolong setelah dua hari dirawat.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyampaikan turut prihatin atas musibah gempa yang terjadi di wilayah Kertasari. Ia berjanji akan terus memantau kondisi para korban dan memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak akibat gempa.



"Saya akan terus berupaya untuk meringankan beban para korban gempa, baik dalam bentuk bantuan material maupun bantuan lainnya," ujar Dadang, kepada awak media, di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai bentuk empati, Dadang langsung melakukan takziyah ke rumah orang tua Fauzan di Kampung Hamerang, Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, serta turut menyalatkan jenazah bocah malang tersebut..

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bandung, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Fauzan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," katanya.

ADVERTISEMENT

Fauzan, bocah berusia 2 tahun, sempat dirawat di RSUD Bedas Kertasari sebelum dirujuk ke RSUD Majalaya akibat luka parah di kepala yang diakibatkan runtuhnya bangunan saat gempa.

Sementara itu, Wakapolresta Bandung, AKBP Maruly Pardede mengimbau warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa untuk tidak memaksakan tinggal di rumah yang berisiko ambruk. Pemerintah telah menyediakan tenda pengungsian untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Apabila kondisi rumahnya cukup parah, jangan dimasuki dulu karena ada beberapa yang runtuh lagi," katanya.

"Namun secara umum gempa susulan tidak ada lagi, berdasarkan keterangan BMKG, dengan kondisi-kondisi tertentu ringkih tidak stabil mengharapkan rekan-rekan masyarakat selalu berhati-hati agar tidak tertimpa reruntuhan bangunan yang ada," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads