Fauzan, Bocah Korban Gempa di Kertasari Bandung Meninggal Dunia

Fauzan, Bocah Korban Gempa di Kertasari Bandung Meninggal Dunia

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 20 Sep 2024 15:20 WIB
lokasi korban tertimpa tembok.
lokasi korban tertimpa tembok (Foto: Yuga Hassani/detikJabar).
Kabupaten Bandung -

Seorang bocah asal Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, meninggal dunia setelah dirawat selama dua hari di RSUD Majalaya. Bocah bernama Fauzan (2) tersebut harus dirawat setelah tertimpa tembok dan mengalami luka berat usai gempa M 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung.

Peristiwa gempa bumi tersebut melanda kawasan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024). Sejumlah warga berlarian dan mengungsi ke tenda yang disediakan pemerintah.

Salah satu saksi saat kejadian, Lilis yuliani (53) mengatakan, saat peristiwa gempa bumi sang ibu Fauzan, Anis (29) tengah bekerja memotong kentang. Kemudian anaknya tengah bermain tak jauh dari ibunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak lagi main di sini, ibunya lagi di sana lagi kerja. Pas ada gempa, diambil sama ibunya, ini (tembok) jatuh ke itu (pagar) dulu, terus tembok ambruk dan membentur sama ibunya sama anaknya," ujar Lilis, saat ditemui detikJabar, Jumat (20/9/2024).

Menurutnya yang mengalami tertimpa tembok tersebut adalah ibu dan anaknya. Kemudian ada satu anak lainnya yang turut tertimpa dan mengalami luka ringan.

ADVERTISEMENT

"Yang anak satu lagi kakinya kena sama, tapi enggak separah, ibu (Anis) dan anak itu (Fauzan)," katanya.

Lilis mengaku, Fauzan dan ibunya mengalami luka di bagian kepala. Kemudian pas melakukan evakuasi pun butuh dibantu beberapa orang.

"Jadi pas ketimpa cuma ibunya aja yang keliatan, soalnya anaknya dipeluk soalnya lagi digendong. Jadi pas tertimbun ibunya aja," jelasnya.

Lilis menyebut, usai kejadian Fauzan langsung dibawa ke bidan terdekat. Setelah itu sempat dibawa ke puskesmas, kemudian dibawa ke RSUD Bedas Kertasari.

"RSUD Bedas tidak menerima, langsung dibawa ke RSUD Majalaya," ucapnya.

Lilis menyebutkan gempa tersebut tidak berlangsung lama. Sehingga warga langsung kaget dan berlarian.

"(Durasi gempa) Tiga detik. Langsung geter. Warga berlarian. Dulu pernah juga gempa tahun 2009. Tapi ini yang paling parah," bebernya.

Paman Fauzan, Darmo (43) mengungkapkan, korban meninggal dunia di RSUD Majalaya, Kamis, (19/9/2024) malam. Kemudian dimakamkan oleh keluarga di area gunung.

"Iya dimakamkannya tadi jam 10," kata Darmo.

Darmo menyebutkan saat ini ibu korban menempati rumahnya untuk sementara. Pasalnya ibu korban mengalami trauma yang mendalam.

"Sementara mah tinggal di sini dulu. Anis (ibu korban) gak mau lihat rumahnya dan lokasi tempat dirinya tertimpa. Masih trauma," pungkasnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads