Gagasan Arfi Rafnialdi Optimalkan PAD Kota Bandung

Gagasan Arfi Rafnialdi Optimalkan PAD Kota Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 20 Sep 2024 21:30 WIB
Bacawalkot Bandung, Arfi Rafnialdi.
Bacawalkot Bandung, Arfi Rafnialdi. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Arfi Rafnialdi, bakal calon wali kota Bandung menawarkan visi mewujudkan Kota Bandung yang nyaman, inklusif, maju dan berkelanjutan untuk mendukung kehidupan yang berkualitas.

Untuk mewujudkan visi itu, salah satu gagasan yang dibawa Arfi ialah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Arfi mengungkapkan, optimalisasi pendapatan daerah jadi salah satu perhatian utama jika dirinya diberi mandat menjadi Wali Kota Bandung periode 2025-2030.

"Saya menyadari bahwa Kota Bandung memerlukan pemimpin yang tidak hanya berintegritas, tetapi juga inovatif dalam menciptakan solusi untuk berbagai permasalahan, khususnya dalam bidang ekonomi," ucap Arfi, Jumat (20/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arfi mengatakan, pemerintah harus melakukan kolaborasi secara intens dengan dunia usaha, salah satunya dengan organisasi Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Hal itu kata dia menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tercipta semakin banyak lapangan pekerjaan baru.

"Pemerintah, dalam hal ini Pemkot harus proaktif dalam memberikan dukungan kepada dunia usaha agar investasi baru dapat masuk, dan investasi yang sudah ada dapat berkembang lebih besar lagi. Dengan demikian, pengusaha lokal dapat memperluas skala usahanya, dan usaha mikro, kecil, dan menengah dapat naik kelas," tutur Arfi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Arfi menyebut telah mendapat banyak pengalaman selama mendampingi Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung (2013-2018) dan Gubernur Jawa Barat (2018-2023). Menurutnya, salah satu yang berkontribusi untuk pembangunan daerah adalah dana CSR.

"Sepanjang mendampingi Kang Emil saya juga mengakui pentingnya kontribusi CSR dari pihak swasta dalam pembangunan pengembangan infrastruktur kota. Namun, saya percaya bahwa CSR yang besar hanya bisa terjadi apabila iklim usaha di Kota Bandung berkembang pesat berkat dukungan pemerintah," tegasnya.

"Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mendukung dunia usaha, sehingga kontribusi CSR dapat menjadi dampak positif dari kemajuan tersebut, bukan beban tambahan bagi pengusaha," lanjutnya.

Selain itu, Arfi juga menekankan pentingnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan transparan. Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh para pelaku usaha adalah praktik pungutan liar (pungli).

"Saya berkomitmen untuk memberantas pungli ini, karena saya percaya bahwa dunia usaha hanya bisa berkembang jika regulasi yang ada jelas, biaya yang dikenakan transparan, dan proses administrasi dapat diselesaikan dalam waktu yang pasti," jelas Arfi.

"Dengan demikian, pengusaha dapat merencanakan usahanya dengan lebih baik, tanpa harus khawatir terhadap biaya-biaya tak terduga yang justru menghambat pertumbuhan usaha mereka. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih akan sangat membantu dunia usaha di Kota Bandung," sambungnya.

Arfi mengungkapkan dirinya bertekad membawa perubahan positif dengan menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, memberantas praktik-praktik yang merugikan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

"Dalam konteks iklim usaha, kolaborasi yang kuat antara pemerintah kota, Kadin, dan masyarakat adalah salah satu kunci dalam mewujudkan Kota Bandung yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi," tutup Arfi.

(bba/iqk)


Hide Ads