Kejadian penembakan yang mengguncang Kota Sukabumi kini mulai menemui titik terang. Korban, Musyafa Akbar Faisal (35) mengungkapkan sosok pelaku yang diduga merupakan seorang advokat atau pengacara.
Diketahui, peristiwa penembakan itu terjadi di depan Warung Kopi Veteran, Jalan Veteran, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (17/9/2024) malam. Peluru diletuskan pelaku saat korban berada di dalam mobil Sedan Mercy berwarna hitam milik pelaku.
Akbar mengaku sudah kenal dengan pelaku kurang dari satu tahun. Sang pelaku berinisial J dan berusia kurang lebih 40 tahun disebut sering nongkrong untuk sekedar ngopi di warung miliknya yang berada di lantai dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada malam itu, pesan WhatsApp dari J muncul di handphone Akbar. Terduga pelaku bertanya soal kondisi warung kopi sedang ramai pengunjung atau tidak. Kemudian, Akbar diminta untuk turun menemuinya di dalam mobil Sedan Mercy.
"Saya teh di sini 'lagi ramai nggak?' 'nggak, lagi sepi baru ada dua table ke isi' terus kata dia 'sini ke bawah, itu lagi dangdutan ya,' saya jawab 'iya om," ucap Akbar sambil mengulang percakapan dalam WhatsApp, Kamis (19/9/2024).
Karena tak menaruh curiga apapun, Akbar lantas turun ke bawa dan masuk ke mobil terduga pelaku di kursi depan. Di sana, mereka berdua berbincang dan membicarakan berbagai persoalan pribadi yang dialami pelaku.
"Saya turun ke bawah ngobrol biasa, punya beban hidup, ya ngobrolin masalah anak, curhat, anaknya lagi kondisinya mau operasi, ngobrolin teman lagi, terus ngeluarin beceng (pistol) kalau misalkan ini (ketahuan) kamu yang nyepuin (mengadukan)," ujarnya.
Suasana dingin menyeruak saat Akbar menyadari senjata api yang diduga jenis revolver sudah menempel tepat di punggung kanannya. Tiba-tiba saja, suara ledakan senapan memecah keheningan malam.
"Saya duduk di mobil itu minggir, dia ngeluarin (senapan api dari tas selempang) pakai tangan kanan, ditempelin langsung dor. Iya di dalam mobil," ungkapnya.
Dengan kondisi panik, Akbar langsung berlari ke lantai dua untuk menemui kakaknya. Saat itu, terduga pelaku ikut mengejar korban namun korban dan kakaknya berhasil melarikan diri.
"Saya langsung ke atas manggil kakak saya mau ke rumah sakit kena tembak. Langsung dia lari juga ke atas nyariin. Saya langsung turun lagi ke bawah posisi panik, sekali seumur hidup yang biasa lihat di film Rambo, sekarang ngalamin," tutur Akbar.
"Nggak ada (masalah) tiba-tiba sama. (Mabuk) iya, cuma kan dengan kejadian begitu pertama panik sudah pasti, jangankan saya yang sudah bercucur darah, yang lain apalagi, yang rumah-rumahnya di sini mendengar juga," sambungnya.
Tanpa pikir panjang, Akbar dan kakaknya pun langsung menuju Polres Sukabumi Kota. Korban pun dibawa ke RSUD Syamsudin SH menggunakan mobil Inafis.
"Di rumah sakit saya di rontgen ternyata nggak ada cuman bolong. Ada sekitar lima milimeter," kata dia.
Atas kejadian tersebut, korban menyerahkan seluruh penanganan perkara kepada pihak kepolisian. Di sisi lain, polisi masih memburu pelaku.
"Identitas pelaku, nama sudah di kantongi berdasarkan keterangan saksi-saksi dan CCTV. Dugaan sementara pelaku oknum pengacara. Sedangkan untuk korban masih belum dapat dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun.
Lihat juga Video 'Berulang Kali Begal Casis Bintara Beraksi, Berujung Tewas Didor':
(yum/yum)