Bey Ungkap Situasi Pasca Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut

Bey Ungkap Situasi Pasca Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 19 Sep 2024 14:18 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Gempa berkekuatan M5.0 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Rabu (18/9/2024), pukul 09.41 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan beberapa bangunan dan rumah rusak.

Data terkini, dari perkembangan data kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sampai Kamis (19/9/2024) pukul 06.00 WIB sebanyak 30 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung terdampak. Total warga terdampak bencana mencapai 21.696 jiwa dari 5.409 KK.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah melakukan peninjauan ke lokasi musibah di Kabupaten Bandung. Ia mengungkap bahwa mayoritas para pengungsi dan korban terdampak membutuhkan beberapa fasilitas seperti air dan selimut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang di Kabupaten Bandung, yang di Kertasari itu, tadi malam sudah mulai banyak berdatangan bantuan. Sudah ada toilet portable, tenda-tenda juga. Kalau saya lihat mendesaknya tadi malam tuh, waktu kemarin saya sore sana tuh, air bersih, terus juga selimut, karena dingin malam itu, itu kayaknya perlu selimut, ya sangat diperlukan," kata Bey di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Kamis (19/9/2024).

Terkait kondisi tersebut, Bey mengaku telah memerintahkan Dinas Sosial Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung untuk melakukan koordinasi terkait bantuan yang diperlukan. Di lain sisi, Bey juga akan melakukan peninjauan kondisi pascagempa di Garut.

ADVERTISEMENT

"Itu nanti ada asesmen dari BPBD dan dinas pemukiman Kabupaten Bandung, nanti setelah itu penggantiannya sesuai dengan standar. Udah ada kan rusak ringan 15, rusak sedang 30, rusak berat 60, sesuai aturan. Dan BNPB juga bisa bantu juga," ucapnya.

"Kalau Garut iya, mau ke sana. Mau ke Garut, survei. Mau meninjau sama manajemen penanganan bencana seperti apa yang di Garut," sambung Bey.

Hari ini, Tim Unit Reaksi Cepat Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (URC Pusdalops PB) dan Pejabat Fungsional Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat juga melakukan penanganan di lokasi terdampak gempa bumi.

Tim membawa satu unit chainsaw, satu unit lampu portabel, satu unit genset, dan satu unit rotary saw. Selain itu, BPBD Jabar juga membawa bantuan logistik berupa tenda pengungsi, sembako, air minum, dan makanan. Sementara kepala BNPB juga turun ke lapangan dengan membawa bantuan logistik senilai sekitar Rp300 juta.

Data terkini dari BPBD Jabar, sebanyak 15 warga mengalami luka berat, 7 orang harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD, dan 53 warga mengalami luka ringan.

Selain itu, terdapat seorang siswi sekolah dasar yang meninggal dunia pascagempa bumi. Korban ini dilaporkan memiliki riwayat penyakit dan sebelum meninggal sempat kambuh kemudian terjatuh dan nyawanya tidak tertolong ketika sampai di rumah sakit.

Sementara itu, untuk pemutakhiran informasi terkait kerusakan, sebanyak 532 rumah rusak berat, 475 rumah rusak sedang, dan 1.013 rumah rusak ringan. Terdapat 1.263 unit rumah terdampak, termasuk dua gedung pemerintahan dan 55 unit rumah ibadah.

Di wilayah Kabupaten Garut, sebanyak 209 warga yang tinggal di 11 desa di tiga kecamatan dilaporkan terdampak gempa bumi. Sedikitnya 204 rumah terdampak, termasuk 5 unit rumah ibadah.

(aau/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads