3 Penyebab Utama Gempa Bumi dan Tips Keselamatannya

3 Penyebab Utama Gempa Bumi dan Tips Keselamatannya

Asy Syifa Ramadhani Imam - detikJabar
Kamis, 19 Sep 2024 13:45 WIB
Gempa mengguncang Garut pada 1 Februari 2023 malam. Gempa bumi tersebut menyebabkan beberapa rumah rusak dan terasa hingga ke beberapa daerah.
Ilustrasi gempa (Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Bandung -

Indonesia merupakan negara yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, yang menjadikannya rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Dalam beberapa waktu belakangan ini, Provinsi Jawa Barat sering mengalami gempa bumi yang cukup signifikan.

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi, yang biasanya disebabkan oleh pergeseran kerak bumi atau lempeng tektonik. Energi ini menyebar dalam bentuk gelombang, sehingga getarannya dapat dirasakan hingga ke permukaan bumi.

Lantas, apa saja penyebab terjadinya gempa bumi? Berikut ini adalah tiga penyebab utama gempa bumi dan langkah-langkah yang dapat diambil saat gempa terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3 Penyebab Gempa Bumi

1. Lempeng Tektonik

Permukaan bumi terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi. Lempeng tektonik bebas untuk bergerak satu sama lain. Gempa bumi terjadi jika lempeng-lempeng bertemu, bergerak, bersentuhan, saling menjauh atau mendekati pada suatu sesar.

Gerakan yang terjadi tidak dapat dirasakan manusia. Namun, gerakan lempeng dapat macet sehingga terjadi penumpukan energi yang menyebabkan batuan pada lempeng tidak kuat menahan gerakan. Batuan pecah dan melepaskan energi atau yang kita kenal sebagai gempa bumi.

ADVERTISEMENT

2. Aktivitas Vulkanik

Penyebab lain dari gempa bumi adalah aktivitas vulkanik. Gempa vulkanik dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah gunung berapi meletus. Biasanya, getaran ini dirasakan oleh area di sekitar gunung berapi.

Gempa bumi ini terjadi akibat besarnya pergerakan magma yang naik ke permukaan. Tekanan yang terjadi dapat menyebabkan batuan retak yang menghasilkan getaran. Gempa vulkanik sering menjadi pertanda akan terjadinya erupsi.

3. Jalur Gempa Bumi

Indonesia terletak di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik: Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Letak geografis ini membuat Indonesia rawan terhadap gempa bumi, baik gempa bumi dangkal maupun dalam.

Karena jalur pertemuan lempeng ini berada di bawah laut, gempa berkekuatan besar dan berpusat dangkal dapat memicu tsunami. Menyadari potensi gempa di Indonesia, perlu adanya upaya mitigasi untuk mengurangi risiko bencana, baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Langkah-langkah Saat Terjadi Gempa Bumi

Dilansir dari BMKG, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan saat terjadi gempa bumi:

  • Di dalam bangunan : Lindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
  • Di luar bangunan atau area terbuka : Hindari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lainnya. Perhatikan tempat berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
  • Mengendarai mobil : Keluarlah dari mobil dan menjauh dari mobil, hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan hal yang sama dengan kondisi saat sedang di luar bangunan.
  • Berada di pantai : Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
    Di daerah pegunungan : Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads