Kasus dugaan perundungan terhadap anak kembar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terus didalami oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tasikmalaya. Satgas KPAI menemukan indikasi adanya kesengajaan dalam merekam, mengunggah, hingga menyebarkan video terkait kejadian tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi sementara, terduga pelaku merupakan seorang pengguna TikTok terkenal (tiktokers).
"Terkait viralnya video yang berujung dugaan perundungan, kami menemukan indikasi terduga pelakunya adalah tiktokers, identitas kami dapatkan. Ada dugaan perundungan dengan sengaja dan direkam oleh akun yang diduga milik pelaku, kami dan keluarga akan melakukan proses hukum ke Polres Tasikmalaya Kota," kata Ato Rinanto, Ketua KPAI Kabupaten Tasikmalaya kepada detikJabar, Kamis (12/9/2024).
Dalam video yang viral, meskipun ada tuduhan pengintipan, KPAI meyakini bahwa kedua anak kembar tersebut tidak melakukan tindakan lebih jauh. Anak-anak itu tidak melihat organ intim perempuan yang mengaku sebagai korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak tersebut diduga melakukan pengintipan dalam tanda kutip, namun setelah kami dalami tidak mungkin juga anak ini mengintip. Kalau pun terjadi pengintipan anak tidak melihat apa yang diasumsikan secara utuh," kata Ato Rinanto.
Orang tua kedua anak tersebut telah melaporkan kejadian ini kepada KPAI Kabupaten Tasikmalaya. Sebagai langkah awal, pendampingan psikologis segera dilakukan untuk memulihkan kondisi mental kedua anak.
"Kami akan lakukan langkah tercepat dalam penyelamatan anak. Utamanya pemulihan psikologisnya supaya anak kembali normal," kata Ato.
Dalam video yang beredar, kedua anak tampak meminta maaf kepada perekam yang terdengar sebagai seorang perempuan muda. Meski menengadahkan tangan di dada sebagai tanda permohonan maaf, anak-anak tersebut justru dimarahi dan diancam.
Kejadian ini bermula saat seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya melintasi kampung dan meminta ditunjukkan toilet kepada anak-anak yang sedang bermain. Sejumlah anak diduga ketahuan mengintip, dan perempuan tersebut langsung memarahi mereka sambil merekam.
Berdasarkan pengakuan tim KPAI di lapangan, perempuan itu meminta salah satu anak menunjukkan lokasi toilet di sebuah masjid. Ketika perempuan tersebut mendapati anak-anak mengintip, ia langsung memarahi mereka sambil merekam wajah kedua anak.
Sayangnya, perempuan ini tidak berusaha mencari orang tua anak-anak tersebut. Justru, ia diduga menyebarluaskan video tersebut dengan kalimat yang tidak pantas hingga menjadi viral.
Akibat viralnya video ini, kondisi psikologis kedua anak menjadi terganggu. Salah satu anak sering meracau dan mengalami tekanan psikologis yang berat, hingga enggan untuk pergi ke sekolah.
(iqk/iqk)