Sejumlah anak di Kabupaten Tasikmalaya mengalami depresi usai diduga berbuat nakal dengan mengintip perempuan dewasa di toilet sebuah masjid. Penyebabnya, video saat mereka dimarahi disebar di media sosial. Berikut fakta-faktanya dirangkum tim detikJabar:
1. Video Dua Anak Dimarahi Disebarkan di Media Sosial
Kejadian ini berawal saat seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya melintasi kampung. Dia meminta ditunjukan toilet kepada anak laki laki yang tengah bermain.
Setelah itu, beberapa orang anak terpergok mengintip perempuan tersebut. Hal itu, mengundang amarah dari sang perempuan yang memarahi sambil merekam wajah sang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikjabar, tampak dua orang anak yang sempat diceramahi sempat mengajukan permohonan maaf dengan merapatkan kedua tangan. Namun, perekam malah mengancam dan meledek sang anak. Alih-alih mencari orang tua anak tersebut, tetapi sang perempuan malah membagikan video tersebut ke media sosial.
2. Penyebaran Video Masuk Ranah Perundungan
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto menyayangkan aksi tersebut. Sebab meskipun anak sudah meminta maaf, bukannya perempuan itu menegur ke orang tua malah menyebarkan videonya.
"Jadi berdasarkan pengakuan tim kami di lapangan, ada seorang perempuan lewat ke jalur desa dan berhenti di masjid hendak mau buang air kecil. Perempuan meminta anak-anak yang sedang bermain dengan teman-temannya untuk menunjukan toilet, dan ditunjukan lah oleh si anak tersebut. Ketahuan lah sama perempuan itu dan dimarahi sambil divideo. Anak kecil itu sudah meminta maaf terlihat di video juga, namun perempuan tetap memvideonya," kata Ato
"Kami mendapat informasi bahwa ada peristiwa yang kami kategorikan perundungan terhadap anak, ini di Kabupaten Tasikmalaya," sambungnya.
3. KPAID Akan Dampingi Anak dan Usut Pelaku Penyebaran Video
Imbas viral ini psikologis anak menjadi terganggu. Seorang anak kerap meracau dan alami tekanan psikis hingga enggan sekolah.
"Kami sayangkan sampai diviralkan yang akhirnya ini menyebabkan anaknya tertekan psikisnya. Kita akan dampingi anak. Tentunya juga kita akan usut pelakunya yang dengan sengaja memviralkan ini hingga masuk kategori perundungan," kata Ato.
4. Dua Anak Kembar Tak Mau Sekolah karena Malu
Rupanya, anak yang diviralkan itu ternyata anak kembar. Orang tua dan korban mendatangi kantor KPAI untuk meminta perlindungan dan pendampingan hukum. Kedua anak juga mendapatkan pemulihan psikologis pasca kenakalannya diviralkan.
"Dua-duanya alami tekanan psikologis, perlu kita pulihkan. Mereka nggak mau keluar rumah nggak mau sekolah karena malu video disebarkan. Orang tuanya juga kaget," kata Ato.
5. Kasus Akan Dibawa ke Jalur Hukum
Dalam video yang beredar, kedua anak ini sempat menyampaikan permohonan maaf pada perekam yang terdengar bersuara perempuan muda. Meski menengadahkan kedua tangan di dada, anak-anak itu justru dimarahi dan diancam.
Keluarga korban bersama KPAI berencana akan melaporkan kasus ini pada Kepolisian. "Kami akan laporkan ke Polisi dan KPAI akan siap mendampingi," kata Ato.
(aau/yum)