Ular merupakan salah satu hewan yang kerap bersinggungan dengan tempat tinggal manusia terutama di lingkungan yang masih alami. Tak jarang, beberapa kasus orang digigit hewan melata ini.
Terdapat dua jenis ular yaitu berbisa dan tidak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, ada 370 jenis ular di Indonesia dengan 77 diantaranya berbisa.
Kemenkes RI juga merilis data jika pada tahun 2021 terjadi sekitar kasus 130 ribu gigitan ular selama satu tahun yang tersebar di 34 provinsi dengan kasus kematian 50-100 orang setiap tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak kasus orang digigit ular berbisa saat berada di rumah terutama yang lingkungannya berdekatan dengan aliran sungai, persawahan, perkebunan atau area-area yang biasa menjadi tempat persembunyian ular.
Di sudut Kota Sukabumi, Edi, seorang anggota Animal Rescue Damkar, mengisahkan pengalamannya menghadapi ular yang sering muncul di lingkungan perumahan. Dalam percakapan dengan detikJabar, ia berbagi pengetahuan yang jarang diketahui banyak orang tentang bagaimana cara terbaik mencegah ular masuk ke dalam rumah.
Edi menjelaskan salah satu ular berbisa yang sering ditemui di daerahnya adalah ular weling, yang memiliki corak hitam putih dan biasanya aktif di malam hari. Ular ini sangat mematikan, dengan bisa yang memiliki efek serupa dengan racun ular kobra.
"Ketika tubuh di-inject (tergigit) ular gejalanya akan merasakan nyeri di bagian tubuh yang tergigit, sakit panas, haus, panas di bagian dada pusing hingga mual," kata Edi, Senin (13/5/2024) lalu.
Mitos penggunaan garam untuk mencegah ular masuk rumah, menurut Edi, sebaiknya dilupakan. Dia menyarankan untuk menggunakan kamper atau wewangian di sudut-sudut rumah, serta menanam pohon sirih di luar rumah atau menggunakan kapur berbau belerang.
"Jadi jangan dianggap sepele, kamper dan wangi-wangian itu sebenarnya wajib ditaruh di kamar mandi, di gudang, belakang lemari kalau nggak di bawah kasur. Soalnya kalau ular itu takutnya sama wangi-wangian, kalau garam itu mitos, garam itu hanya untuk binatang berlendir," ujarnya.
"Di luar ruangan kita pakai bekas las karbit kan itu bau belerang, bubuknya yang putih kaya apu, itu kan bau belerang jadi dia nggak bakal lewat ke situ. Atau bisa juga dengan cara menanam pohon sirih. Biasanya ular nggak suka dengan bau tanaman itu," sambung Edi.
Tidak hanya itu, Edi juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan rumah. Rumput yang lebat, area yang gelap dan kotor, merupakan tempat favorit ular untuk berlindung. Dengan memotong rumput dan menjaga rumah tetap bersih, risiko kedatangan ular bisa diminimalkan.
Bagi yang memelihara burung, Edi menyarankan agar kandang burung digantung di tempat yang tinggi dan untuk membasmi tikus yang bisa menarik perhatian ular. Sebab, ular adalah pemangsa alami tikus.
Dengan perawatan dan langkah pencegahan yang tepat, ancaman ular bisa diminimalkan, menjaga keluarga dan rumah tetap aman dari gigitan mematikan.
(iqk/iqk)