Saat seseorang membeli rumah, pastinya diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak membuat kesalahan. Sebuah pengalaman dibagikan oleh wanita asal Inggris, Lois Connelly, yang hampir saja membeli sebuah rumah di Bristol, Inggris, namun memutuskan untuk batal setelah menemukan masalah tersembunyi di pekarangan rumah tersebut.
Dilansir detikProperti yang mengutip UNILAD, Connelly hampir menuntaskan pembelian rumah pertamanya, hingga saudarinya menemukan keberadaan tanaman bambu di pekarangan.
"Saudara perempuan saya yang pertama kali melihat bambu itu ketika kami melihat properti itu," ujar Connelly dikutip dari UNILAD, Jumat (6/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambu tersebut ditanam langsung di pekarangan depan dan belakang rumah. Walaupun sebagian sudah ditebang, bambu itu masih tumbuh dekat bangunan rumah. "Meskipun sudah dipangkas, kami bisa melihatnya menyebar dan tumbuh tepat di samping rumah di kedua sisi," katanya.
"Ketika surveyor menandainya di laporannya dan merekomendasikan agar diperiksa oleh ahli, saya menyadari bahwa saya harus melakukan sesuatu terkait hal itu," tambahnya.
Bagi sebagian orang, bambu mungkin terlihat indah di taman. Namun, menurut Homebuilding & Renovating, pertumbuhan akar rimpang bambu dapat mengancam struktur fondasi bangunan.
Hal ini membuat Connelly khawatir akan kondisi properti serta kemungkinan ada perselisihan atau tindakan hukum yang melibatkan tetangga. Menurutnya, bambu tersebut sewaktu-waktu akan merusak bangunan.
"Bambu sudah menyebar dan hanya menunggu waktu saja sebelum mulai menimbulkan kerusakan pada properti," kata Connelly.
"Karena bambu sudah merambah ke taman tetangga sebelah, saya juga khawatir dengan risiko tuntutan hukum terhadap saya sebagai pemilik rumah baru," sambungnya.
Belajar dari pengalamannya, ia menyarankan agar para pembeli rumah dengan bambu di taman melakukan survei dengan profesional.
"Saya menyarankan siapa pun yang membeli properti dengan bambu di taman untuk melakukan survei profesional dan jika perlu, bersiap untuk meninggalkannya jika penjual tidak menyelesaikannya," tuturnya.
Connelly melakukan survei rumah dengan profesional dan akhirnya batal membeli rumah itu. Ia pun bisa menghemat ribuan poundsterling karena menghindari masalah yang dapat terjadi nantinya.
Publikasi tersebut kemudian menjelaskan bahwa pada tahun 2022, seorang pemilik rumah di Inggris pernah mengalami masalah bambu yang serupa tetapi jauh lebih parah. Bambu tumbuh menembus lantai rumahnya, sehingga mengakibatkan pemiliknya harus menghabiskan biaya sekitar US$ 131.000 atau sekitar Rp 2 miliar (Kurs Rp 15.382) untuk memperbaikinya.
Sepertinya bambu sekarang masuk dalam daftar 'red flag' atau tanda bahaya yang harus diwaspadai saat membeli properti.
Artikel ini telah tayang di detikProperti. Baca selengkapnya di sini.