Menkes Minta Warga Tak Panik soal Kasus Mpox

Menkes Minta Warga Tak Panik soal Kasus Mpox

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 04 Sep 2024 18:04 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tak perlu panik soal kasus cacar monyet atau Mpox. Budi menyebut, penularan Mpox tidak semasif virus COVID-19.

"Penularannya gimana? Ini tidak mengkhawatirkan seperti COVID. Kenapa? Ini menularnya seperti HIV, hanya kelompok tertentu, jadi sebenarnya dari sisi penularan kita tidak terlalu khawatir," ucap Budi saat diwawancarai di Kampus ITB Ganesha, Bandung, Rabu (4/9/2024).

Budi menjelaskan, kasus Mpox sudah sejak lama ada dimana tingkat kesembuhan untuk varian Clade IIB mencapai 100 persen di seluruh dunia. Di Indonesia menurutnya, kasus Mpox sudah terdeteksi sejak 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Mpox itu di seluruh dunia ada cuma clade-nya IIB itu 100 persen sembuh. Kita sudah ada 88 (kasus) sejak 2022, tahun ini saja mungkin 14 semuanya 100 persen sembuh," ungkapnya.

Budi mengatakan yang berbahaya adalah varian Clade IB karena saat ini belum terdeteksi di Indonesia. Bahkan kemunculan varian Clade IB ini membuat pandemi Mpox kembali berlaku sejak Agustus 2023 lalu.

ADVERTISEMENT

"Yang berbahaya adalah yang Clade IB. Jadi Mpox itu pernah naik tinggi di pandemi itu 30 ribu, setelah pandemi naik 90 ribu. Habis itu dia flat jadi di pertengahan 2023 Maret berhenti itu, naiknya sedikit," tuturnya.

"Tapi di Agustus naik lagi pandemi padahal dari 90 ribu ke 100 ribu kecil, itu gara-gara ada varian baru yang IB ini dan penyebab kematiannya jauh lebih tinggi dibandingkan yang IIB," sambungnya.

Untuk varian IB menurut Budi, baru terdeteksi di negara-negara Afrika. Di luar itu, juga terdapat di Thailand dan Swedia. "Jadi berbahaya karena mematikan dan itu banyaknya di negara Afrika, sudah ada 2 di luar Afrika yaitu di Thailand dan Swedia," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Budi mengatakan Kemenkes telah menyiapkan surveilans, alat PCR hingga vaksin Mpox. Bahkan Kemenkes telah meminta turis asing dari Afrika untuk melakukan tes PCR di Jakarta dan Bali.

"Kita sudah pasang surveilans, kita tes pakai PCR dan sudah disebar ke seluruh Indonesia. Kita punya PCR yang bisa 30 menit, kemarin di Jakarta dan Bali kita undang orang Afrika datang di tes," ucapnya.

Sementara untuk vaksin Mpox, Budi memastikan vaksin itu sudah tersedia dan akan diberikan untuk kelompok beresiko tinggi.

"Vaksinnya juga sudah ada dan sudah didatangkan. Vaksin hanya diberikan kepada yang berisiko tinggi, yang berisiko tinggi kita berikan gratis. Kita lagi usahakan kalau ada yang takut gitu, bisa beli vaksinnya," tutup Budi.

(bba/iqk)


Hide Ads