Tim SAR Gabungan menemukan Syahrul (16) wisatawan asal Garut korban tenggelam di Pantai Pangandaran. Dia ditemukan mengambang di sekitaran pantai Pangandaran pada Selasa (3/9/2024).
Syahrul ditemukan sudah dalam kondisi tengkurap dengan masih mengenakan celana panjang hitam. Ia dievakuasi tim SAR gabungan dari Pos AL, Satpolairud, Basarnas, BPBD, Balawista, Tagana. SAR Barakida, Sigap Persis dan nelayan.
Kasat Polairud Polres Pangandaran Iptu Anang Tri mengatakan SAR gabungan menerima laporan dari nelayan yang hendak pulang melaut bahwa ada mayat mengambang di pantai barat diantara pos 2 dan 3 sekitar pukul 05.00 WIB pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian nelayan itu memberitahu kepada SAR Gabungan yang sedang patroli pagi. Kami langsung evakuasi jenazah tersebut," kata Anang, Selasa (3/9/2024).
Menurutnya, evakuasi dilakukan langsung setelah menerima laporan tersebut. Evakuasi pun dilakukan tim SAR gabungan dengan penuh hati-hati.
"Evakuasi dilakukan dengan penuh hati-hati karena kondisi tubuh korban yang sudah sedikit sebagian mengelupas," ucapnya.
Ia mengatakan saat ini jenazah itu sudah dievakuasi ke RSUD Pandega Pangandaran. Sekitar pukul 07.00 WIB pagi mayat tersebut mulai dilakukan otopsi di ruangan Instalasi Pemulasaran Jenazah.
"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan apapun dalam tubuh korban," ucapnya.
Setelah ini, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga. Jenazah langsung dibawa pihak keluarga ke kediamannya di Kroya Lebak, Desa Kertamukti, Kabupaten Garut.
"Langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Garut," ucapnya.
Upaya Pencarian
Ketua SAR Barakuda Pangandaran Sakio mengatakan pencarian korban tenggelam di Pantai Pangandaran pada (31/8/2024) yang lalu dilakukan dengan berbagai cara. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk rasa kemanusiaan dari Tim SAR Gabungan.
"Upaya pencarian selama 3 hari terakhir ini dilakukan dengan berbagai cara, dari mulai sisir pesisir, patroli perahu ke tengah laut dan pemantauan darat," ucapnya.
Kendati demikian, kata dia, pencarian sedikit mengalami kesulitan karena belakangan ombak di titik pencarian korban tenggelam cukup besar. Namun, berbagai cara alternatif terus dilakukan dengan pemantauan darat menggunakan alat pengintai jarak jauh.
"Namun bagaimana pun kami hanya ikhtiar. Korban tenggelam ditemukan oleh nelayan yang pulang melaut," kata dia.
Adapun, jarak penemuan mayat tersebut kurang dari 1 mill dari lokasi kejadian. "Ditemukan tak jauh dari titik kejadian, kurang dari 1 mil," ucapnya
(yum/yum)