Dedi Mulyadi Siapkan Program untuk Emak-emak Agar Bahagia di Masa Tua

Dedi Mulyadi Siapkan Program untuk Emak-emak Agar Bahagia di Masa Tua

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 02 Sep 2024 09:56 WIB
Dedi Mulyadi saat bertemu warga Cimahi
Dedi Mulyadi saat bertemu warga Cimahi (Foto: Istimewa)
Cimahi -

Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut kebanyakan orangtua khususnya emak-emak di Jawa Barat memiliki masalah sosial dan ekonomi di masa tuanya.

Berangkat dari permasalahan itu, Dedi menyebut perlu juga ada terobosan yang disiapkan guna menyempurnakan apa yang sudah pemerintah lakukan sebelumnya. Pria yang akrab disapa Kang Demul itu bakal mengadopsi program unggulannya semasa menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

"Tetapi ada terobosan juga yang bukan sekadar materi tapi juga kasih sayang. Ke depan saya akan membuat program 'ibu asuh' sebagaimana dulu saya terapkan di Purwakarta," kata Dedi Mulyadi saat ditemui di Cimahi, Minggu (1/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, setiap pejabat pemerintah di daerah dan di lingkungan Provinsi Jawa Barat memiliki ibu asuh yang harus diperhatikan material dan kasih sayangnya.

"Maka nanti kita data ibu yang di usia tua mengalami problem sosial ini setiap bulan, mereka dikirim uang, dikirim makanan. Itu akan jadi kebahagiaan. Terus pegawai yang tidak punya ibu, maka bisa kok merawat dan berkegiatan sosial seperti ini. Mudah-mudahan problem ini selesai," ujar Demul.

ADVERTISEMENT

Jika dibedah, Dedi menyebut banyak emak-emak yang di masa tuanya tinggal sendiri tanpa kasih sayang anak dan cucunya. Diperparah dengan kondisi ekonomi yang juga memprihatinkan.

"Mereka (orangtua) menjadi orang yang bermasalah di masa tua. Di luar negeri, ibu itu di masa tuanya bisa menikmati hidup mereka. Nah di sini, ibu di usia tua bebannya malah makin tinggi," kata Dedi Mulyadi.

Menurutnya diperlukan sentuhan kasih sayang termasuk dari pemerintah dan aspek bersifat material supaya meringankan beban pars orangtua yang kurang beruntung di masa tua.

"Nah gerakan yang dibangun pemerintah hari ini dalam bentuk PKH, BPNT, itu cukup membantu tapi masih ada data yang harus dibenahi karena banyak yang berhak tidak menerima dan yang tidak berhak itu menerima," ujar Dedi.

Respons soal Kansnya di Pilgub Jabar 2024

Di tempat yang sama, Dedi menyebut kansnya di Pilgub Jabar 2024 kali ini. Ia akan bertarung dengan tiga bakal pasangan calon lainnya, yakni Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiyat-Gita KDI, serta Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.

"Kita tidak boleh jemawa, jangan bilang bisa sapu bersih, jangan. Sudahlah kerja saja, baik tiap hari, berbuat kebaikan setiap waktu," kata Dedi.

Dedi mengaku ia belakangan lebih banyak berkeliling menemui masyarakat dari satu daerah ke daerah lainnya. Ketimbang fokus menemui elit-elit politik di satu daerah demi menggalang dukungan.

"Makanya saya juga lebih banyak ketemu masyarakat, jangan ketemu 1 atau 2 orang saja dari partai atau tokoh, seolah-olah mewakili satu kabupaten atau kota," kata Dedi.

Ia amat menjunjung tinggi pesan dari Prabowo Subianto, soal berbuat baik pada setiap orang atau tidak menyusahkan sama sekali jika tak bisa berbuat baik.

"Pesan pak prabowo, berbuat baik pada sesama. Jangan mikir dengan perbuatan baik kita nanti di TPS akan seperti apa, akan dapat suara berapa. Berbuat baiklah pada banyak orang, kalau tidak mampu ya cukup pada 1 orang, kalau tidak mampu juga ya minimal jangan nyusahin orang. Itu pesan Pak Prabowo yang selalu saya ingat," jelas Dedi.

Sementara soal pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut kontestasi Pilgub Jabar 'Ngeri-ngeri Sedap', Dedi menyebut jika ungkapan itu hanya spontanitas belaka.

"Itu spontan Pak Prabowo saja, bahwa di Jabar itu ngeri-ngeri sedap. Ya kan sedang ada kompetisi, itu spontan. Jadi enggak ada problem," tandas Dedi




(dir/dir)


Hide Ads