Persiapan Panjang Taekwondo Sukabumi demi Hadapi Porprov Jabar 2026

Persiapan Panjang Taekwondo Sukabumi demi Hadapi Porprov Jabar 2026

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 31 Agu 2024 23:00 WIB
Pelatih Taekwondo Sukabumi saat mendapatkan pelatihan
Pelatih Taekwondo Sukabumi saat mendapatkan pelatihan (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebanyak 35 pelatih dan asisten pelatih Taekwondo di Kabupaten Sukabumi digembleng untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Barat ke XV 2026. Kegiatan itu diadakan oleh Pengurus Cabang (Pengcan) Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan Cybertech Indonesia.

Anggota Bidang Organisasi Pengurus Taekwondo Indonesia (TI) Jabar, Master Harry Ishak mengatakan, pihaknya sudah melakukan safari ke seluruh kota dan kabupaten di Jabar untuk menyampaikan materi terkait pelatihan taekwondo. Hal itu dilakukan untuk penyemarataan teknik pelatihan bagi atlet-atlet taekwondo sekaligus meningkatkan SDM pelatih taekwondo.

"Ada dua tahun lagi, 2026 di Bogor, pertandingan PORPROV, persiapan para pelatih di daerah untuk pertandingan tersebut," kata Master Harry saat ditemui di lokasi pelatihan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (31/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pelatihan ini digelar selama dua hari dengan memfokuskan materi latihan pada teknik dasar taekwondo dan teknik kesenian taekwondo. Meskipun sudah menjadi pelatih, kata dia, pelatih juga harus menambah keilmuannya mengenai seni beladiri taekwondo.

"(Para pelatih di Kabupaten Sukabumi) perlu perbaikan kalau saya lihat dari hasil ujian. Makanya dengan diadakan coaching clinic ini saya ingin mereka mengerti cara melatih, teknis-teknik dasar taekwondo, itu yang paling penting," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Belajar teknik kesenian juga, soalnya kita sudah 7 nomor yang dipertandingkan dari 16 nomor. Jadi total ada 22 nomor pertandingan," tambah Master Harry.

Menurutnya, teknik pelatihan dan peraturan pertandingan taekwondo masih bersifat dinamis mengikuti negara asalnya, Korea. Oleh sebab itu, coaching clinic ini harus rutin dilakukan per 3-6 bulan sekali.

"Jadi kita mengikuti di sana (Korea) dari mulai pertandingan, perwasitan, semua, setiap tahun itu ada update dari Korea," kata dia.

"Kita punya stok pelatih banyak karena banyak mantan-mantan atlet yang beralih profesi jadi pelatih. Berbeda kalau background-nya atlet dan bukan atlet, dari pengalaman, ada nilai plus misalnya berlatih dengan pelatih asing dan segala macam," jelasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads