Polres Cianjur mengamankan satu orang diduga menjadi provokator yang memicu terjadinya bentrokan dua Organisasi Masyarakat (Ormas). Pasalnya video provokatif yang disebarkan pelaku menyebabkan kedua ormas bertikai hingga menyebabkan korban luka akibat sabetan senjata tajam.
Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yongki Dilatha mengatakan satu orang yang diduga memprovokasi sudah diamankan di Mapolres Cianjur untuk dimintai keterangan.
"Untuk sementara ada satu orang yang diamankan. Kita mintai keterangannya. Karena dari hasil keterangan, yang bersangkutan didua memprovokasi dengan menyebarkan video-video, sehingga berdampak pada yang tidak tahu serta malah memperkrtuh suasana ataupun situasi," kata dia, Sabtu (31/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut pihaknya masih mendalami akar permasalahan yang memicu terjadinya bentrokan berdarah tersebut. Pasalnya banyak isu yang beredar dan berkembang di masyarakat.
"Ada karena tarikan motor, dan ada yang lain. Tentunya masih banyak yang berkembang. Makanya kami masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
"Termasuk untuk korban pun kita masih cari data pastinya. Karena dari kedua pihak ada versi masing-masing terkait jumlah korban," tambahnya.
Namun, Yongki menyebut jika saat ini situasi sudah terkendali. Bahkan kedua belah pihak sudah membuat kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan tidak melakukan aksi balasan atau susulan.
"Sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak untuk bermusyawarah. Suratnya pun sudah ditandatangani. Keduanya sepakat tidak saling melapor, tidak ada aksi susulan, dan saling menanggung biaya pengobatan para korban," kata dia.
Dia menegaskan para pimpinan dari kedua Ormas juga ditekankan untuk terus mengawasi dan meredam anggotanya.
"Kami minta semua pihak yang tidak berkepentingan dari kedua belah pihak tidak memperkeruh situasi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok Ormas bentrok dengan menggunakan senjata tajam di Jalan Raya Cianjur-Bandung, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jumat (30/8/2024). Akibatnya beberapa orang mengalami luka parah akibat bacokan senjata tajam.
Mansyur (50) saksi mata, mengungkapkan aksi bentrokan dua kelompok ormas tersebut terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Awalnya dua orang anggota salah satu ormas tengah membeli makan di rumah makan Padang miliknya. Namun setelah berjalan keluar rumah makan, tiba-tiba puluhan anggota ormas lain datang dan langsung menyerang keduanya.
"Yang dua orang beli makan, dibungkus. Begitu keluar dari tempat saya langsung diserang pakai senjata tajam. Jumlah yang nyerangnya puluhan, mereka datang bergerombol dengan mengendarai sepeda motor," ujar dia, Jumat (30/8/2024).
Tidak lama, rekan dari dua orang anggota ormas yang tengah berkumpul di dekat lokasi datang membantu temannya yang sedang dikeroyok.
"Tidak jauh dari sini kan ada pos dari ormas yang dua orang tersebut. Mereka juga lagi kumpul. Jadi begitu yang dua orang diserang, mereka langsung datang membantu. Kemudian dua ormas tersebut bentrok," kata dia.
Menurut dia, kedua kelompok tersebut saling serang dengan menggunakan senjata tajam. Beberapa orang dari kedua kelompok pun mengalami luka.
(dir/dir)