Yayasan pendidikan tertua di Indonesia, Yayasan Perguruan Cikini yang telah berdiri sejak tahun 1942, meresmikan sarana pendidikan SMK di Kawasan Karawang International Industry City (KIIC). Asisten Daerah (Asda) bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Karawang Arif Bijaksana Maryugo mengapresiasi hal tersebut.
"Kabar gembira bagi kami Pemkab Karawang bahwa dengan peresmian SMK Cikini ini, jumlah SMK di Karawang bertambah, dan yang lebih menggembirakan lagi, kami mendengar jika siswa kelas XI di SMK Perguruan Cikini sudah dilamar banyak perusahaan di KIIC, ini tentu jadi modal untuk wadah membina kompetensi khususnya masyarakat Karawang agar dapat bersaing di dunia kerja," kata Arif usai peresmian Perguruan Cikini di Jalan Permata IV, KIIC, Karawang Selasa (27/08/2024).
Arif berharap adanya SMK Perguruan Cikini-KIIC bisa ikut serta meningkatkan jumlah serapan tenaga kerja di Karawang, "Dengan hadirnya sekolah baru, diharapkan juga ikut serta menambah serapan tenaga kerja sesuai kompetensi bidang khususnya di kawasan KIIC ini," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata Arif, Pemkab Karawang memiliki program Karawang Cerdas, di mana program tersebut mengakomodir siswa kurang mampu dan siswa berprestasi untuk mendapat pembiayaan pendidikan gratis.
"Kami pemerintah daerah juga memiliki program Karawang Cerdas di mana setiap tahunnya dialokasikan anggaran mencapai Rp30 miliar untuk beasiswa. Kami harap agar SMK Perguruan Cikini bisa bermitra agar siswa lulusan SMP di Karawang dapat bersekolah di SMK Perguruan Cikini," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Perguruan Cikini, Budiono Kartohadiprojo menjelaskan, perjalanan panjang Yayasan Perguruan Cikini sejak zaman penjajahan telah mematangkan para pendidik di dalamnya. "Kami menanamkan nilai kebangsaan dan Pancasila yang jadi dasar saat ini di Yayasan Perguruan Cikini. Kini Yayasan Perguruan Cikini telah memiliki 1 TK, 2 SMA, 3 SMK dan 1 Perguruan Tinggi Institut Saint dan Teknologi Nasional (ISTN) di seluruhnya Indonesia," kata Budiono.
SMK Cikini di KIIC Karawang ini, merupakan SMK keempat yang didirikan Perguruan Cikini, SMK Cikini sendiri merupakan sebuah sekolah vokasi yang link and match dengan sistem saling menguntungkan bagi pendidikan dan pelaku industri.
"Sekolah kami merupakan vokasi yang link and match dengan pelaku industri, melalui program kurikulum sekolah berbasis industri, magang, PKL, kunjungan Industri, kelas industri, program 1.000 praktisi industri mengajar, termasuk pembelajaran bahasa Inggris dan Jepang," kata dia.
Sekolah yang dibangun di atas lahan seluas empat hektare itu, memiliki lima kompetensi jurusan, di antaranya Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Elektronika Industri, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, serta Manajemen Logistik.
"Minat masyarakat cukup tinggi dengan adanya sekolah berbasis industri dan ini bahkan berada di kawasan Industri. Tahun pertama 2022 kami membuka kelas, ada 33 siswa, tahun kedua ada 148 siswa, dan tahun ke tiga di 2024 ini kami ada 280 siswa," ucap Budiono.
Bahkan saat ini, kata Budiono, SMK Perguruan Cikini telah bekerja sama dengan belasan perusahaan guna menyalurkan tenaga kerja lulusan SMK tersebut.
"Kami saat ini telah bekerja sama dengan 15 perusahaan yang ada di KIIC. Kolaborasi Yayasan Cikini dan KIIC akan terus kami lanjutkan dengan rencana pendirian politeknik, untuk membuka kelas diploma, dan membuka kesempatan bagi para karyawan pabrik untuk kuliah di politeknik ini nanti," pungkasnya.
(sud/sud)