Kisah Alex Diet hingga Turunkan BB 40 Kg Demi Selamat dari Kematian

Kisah Alex Diet hingga Turunkan BB 40 Kg Demi Selamat dari Kematian

Atta Kharsima - detikJabar
Selasa, 27 Agu 2024 05:30 WIB
Ilustrasi seorang pria yang sedang mengukur lingkar lehernya
Ilustrasi diet. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Berat badan berlebih dapat memicu risiko berbagai penyakit. Nyawa bisa jadi taruhan ketika obesitas tak segera ditangani. Seperti yang dirasakan Alex Tan.

Mengutip dari detikHealth, Alex Tan sempat mendapatkan vonis tak akan bisa hidup lama karena berat badan berlebih atau obesitas pada 2021. Pria asal Singapura itu memiliki tubuh yang sangat gemuk.

Berat badan Alex lebih dari 100 kilogram. Alex mengidap penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol, gout, refluks asam, dan apnea tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya masih ingat betapa terkejutnya saya ketika mendengar kata-kata itu (vonis dokter)," ujar Tan dikutip dari South China Morning Post, Senin (26/8/2024).

"Sebelum saya menurunkan berat badan, saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari dan terbangun sambil terengah-engah. Saya mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan nyeri parah di pergelangan kaki dan lutut akibat kelebihan berat badan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Atas rekomendasi temannya, Tan bergabung dengan pusat kebugaran dan berlatih bersama instruktur pribadi, Monique Lee. Di bawah arahan Lee, Tan mulai rutin berjalan kaki, melakukan latihan kekuatan, dan menjalani diet defisit kalori.

"Saya mulai berjalan kaki saat melakukan rapat daring. Saya akan berjalan mengelilingi kantor dengan mengenakan earphone," kata Tan.

Awalnya, Alex merasa lelang dengan program diet yang ia lakukan. Perlahan stamina Alex membaik. Dia terus berlatih bersama Lee dua kali seminggu, dan melakukan latihan beban saat sedang tidak mengikuti kelas dengan pelatih pribadi.

Alex juga mengikuti kelas body combat setiap minggu. Selain olahraga, Alex juga membatasi konsumsi makanan yang berbahan tepung. Ia memperbanyak konsumsi sayuran, buah, dam daging tanpa lemak.

Dulu saya makan apa saja yang saya suka, kapan saja saya mau. Pizza, burger, ayam goreng, bihun goreng. Saya makan terus menerus," ucap Tan.

Hasil kerja kerasnya selama tiga tahun pun membuahkan hasil. Tan berhasil menurunkan berat badan dari 120 kilogram menjadi 78 kilogram. Persentase lemak tubuhnya pun turun dari 40 menjadi 21,7.

Fisik yang prima juga membantu Tan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan. Pria yang kini berusia 49 tahun itu mengaku dirinya sudah tidak lagi mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Dosis obat diabetes dan goutnya juga berkurang sepertiga dari dosis sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Cerita Pria Pangkas BB 40 Kg Demi Selamat dari Kematian, Ini Diet-Olahraganya.

(ath/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads