Terkuak Alasan Jawi Bangun Makam Keramat Palsu di Sukabumi

Terkuak Alasan Jawi Bangun Makam Keramat Palsu di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 23 Agu 2024 18:30 WIB
Makam keramat palsu di Sukabumi dibongkar
Makam keramat palsu di Sukabumi dibongkar. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Puluhan makam palsu dihancurkan, bangunan kayu yang diduga padepokan juga diobrak-abrik warga hingga berujung pembakaran. Jawi, sang pemilik menyebut lokasi yang dibuatnya itu hanyalah semacam petilasan para leluhur dan para ratu.

Lokasi makam-makam palsu itu berada di area kebun sekaligus hutan, berlokasi di Kampung Cibolang, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Jawi juga menampik adanya praktik perdukunan di area tersebut.

"Tidak ada masalah, secara prosedurnya saya belum pernah bawa orang, belum pernah ngajak orang. Saya cuman sendiri di sini," kata Jawi, kepada detikJabar Jumat (23/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal petilasan dijelaskan Jawi hanya sekadar tempat berziarah pribadinya, makam-makam dibuat untuk para leluhur atau karuhun.

"Kalau saya mah cuma ada beberapa petilasan Prabu Siliwangi, Ibu Ratu Sekar Jagat, Ibu Ratu Sekar Arum. Karena yang lainnya mah enggak tahu, terlalu jauh, kalau masalah bangunan itu tadinya juga sudah ada, saya mah enggak tahu, masuk ke sini saya izin dulu, karena saya ngontrak," ungkap Jawi.

ADVERTISEMENT

Pengakuan serupa juga diungkap Jawi kepada Kepala Desa Citepus, Koswara. "Menurut pengakuan setelah tadi ngobrol, dia itu untuk berziarah, ke leluhur atau karuhun, dan juga mungkin menyusur katanya petilasan-petilasan seperti itu. Tadi menurut pengakuannya ada petilasan Prabu Siliwangi seperti itu di sini, sehingga masyarakat geram," ungkap Koswara.

Koswara mengatakan pergerakan masyarakat juga karena adanya kekhawatiran penyimpangan akidah dan perbuatan yang menyesatkan. "Yang jadi khawatir ini menjadi salah satu penyesatan terhadap masyarakat, dijadikan praktek perdukunan di sini sehingga membuat masyarakat resah dan gaduh sehingga masyarakat berbondong-bondong memusnahkan yang diduga makam-makam seperti ini," tuturnya.

"Sebetulnya memang yang bersangkutan tidak diketahui ada di sini, dia itu izin ke pemilik garapan ini, izin untuk menggarap lahan mengolah lahan, untuk dijadikan lahan pertanian, tapi setelah viral yang pemilik garapan ini juga mereka kaget," katanya.

(sya/iqk)


Hide Ads