Penjelasan Jawi, Pembuat Makam Keramat Palsu di Sukabumi

Penjelasan Jawi, Pembuat Makam Keramat Palsu di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 23 Agu 2024 16:30 WIB
Makam keramat palsu di Sukabumi dibongkar
Makam keramat palsu di Sukabumi dibongkar (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi - Jawi (46) hanya bisa menatap dari kejauhan saat bangunan kayu berukuran 4x 6 miliknya dihancurkan lalu kemudian dibakar warga Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Warga geram dengan aktivitas pria asal Ciomas, Banten tersebut.

Warga menyebut, Jawi adalah aktor dibalik pembuatan makam-makam palsu yang kini bertebaran di kawasan hutan Kampung Cibolang. Warga khawatir ada unsur kesesatan dan praktik perdukunan yang mencoreng nama baik desa mereka. Namun, Jawi menampik hal itu.

"Saya mah cuman ziarah doang, maksudnya ziarah mendoakan ahli kubur dan karuhun khususnya. Kalau soal makam, saya tidak pernah berbicara ini makam, karena menurut saya hanya petilasan, untuk ziarah pribadi, belum pernah bawa satu orang pun ke tempat ini," kata Jawi kepada detikJabar, Jumat (23/8/2024).

Menurut Jawi hanya orang-orang tertentu yang bisa mengetahui keberadaan sejarah di lokasi tersebut. Tidak semua bisa menafsirkan maksud dan tujuannya terkait keberadaan makam-makam itu.

"Ziarah pribadi itu maksudnya kita mendoakan ahli kubur, karena kita adalah tugas, karena ini sejarah Lebak Cawene, cuma orang tertentu yang tahu, tidak semua sejarah diberitahukan lewat media ataupun lewat buku sejarah, hanya orang-orang tertentu saja," kilahnya.

Warga terlihat masih bertahan di sekitar lokasi, awalnya bangunan kayu yang diduga akan digunakan sebagai padepokan itu tidak akan dibakar. Namun teriakan-teriakan kecil terdengar, entah siapa yang menyulut api tiba-tiba berkobar dar bagian belakang bangunan.

Sebelumnya, menggunakan palu, kapak hingga balincong warga merangsek ke dalam bangunan kayu yang diduga dipakai sebagai padepokan oleh pelaku. Warga sempat mengaku kesal karena Jawi sempat ngotot dan bersikeras tentang lokasi itu.

"Tadi kami kesal, si pemilik makam-makam palsu ini ngotot dan seolah-olah menantang. Padahal dia datang ke sini juga tidak ada izin ke pihak desa dan masyarakat setempat," kata Asep warga setempat.

Sementara itu, Koswara Kades Citepus membenarkan warganya berdatangan karena mendapat informasi dari media yang mengatakan adanya makam-makam yang dibangun dengan sengaja.

"Masyarakat kaget, bahwasannya di wilayah mereka tinggal ternyata ada makam yang dibangun secara sengaja, bukan makam yang pada dasarnya ada jenazah didalam tapi ini tanah yang digunduk dibentuk semirip mungkin dengan makam," kata Koswara.

"Yang jadi khawatir ini menjadi salah satu penyesatan terhadap masyarakat, dijadikan praktik perdukunan disini sehingga membuat masyarakat resah dan gaduh sehingga masyarakat berbondong bondong memusnahkan yang diduga makam makam seperti ini," sambung Koswara.

Menurut pengakuan Jawi kepada Koswara, makam itu dibuat sebgai tempat karuhun. "Menurut pengakuan setelah tadi ngobrol, dia itu untuk berziarah, ke leluhur atau karuhun, dan juga mungkin menyasar katanya petilasan petilasan seperti itu," pungkas Koswara.


(sya/dir)


Hide Ads