Kabar soal gempa bumi Megathrust yang beredar belakangan ini membuat cemas terlebih di wilayah Pangandaran yang berada di dekat laut. Namun, warga Pangandaran diminta tak panik
Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman, mengimbau masyarakat Pangandaran untuk jangan khawatir dengan prediksi gempa Megathrust yang kabarnya 'tinggal menunggu waktu'.
"Memang, sekarang sedang ramai isu Megathrust itu seolah olah menjadi momok yang menakutkan," kata Untung kepada detikJabar, Jumat (23/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Kabupaten Pangandaran sendiri menjadi salah satu daerah yang diisukan bakalan kena dampak Megathrust. Dengan itu, BPBD menghimbau agar tetap tenang, namun waspada.
"Tentu, kita belajar dengan adanya beberapa kejadian yang dahulu pernah terjadi di wilayah Kabupaten Pangandaran," ucapnya.
Untung mengakui sudah mendapat sumber dari BMKG terkait Megathrust. Bahwa di Kabupaten Pangandaran ada di lempeng Australia-Indonesia yang cukup panjang.
"Namun, bagaimana kita merubah sebuah peradaban disaat kita menerima isu yang cukup menggemparkan yaitu Megathrust," kata Untung.
Secara teori kajian analisa para ahli, saat terjadi Megathrust memang ada gempa yang lebih atau diatas 8 skala richter.
"Artinya cukup dahsyat gempanya. Tapi, hal ini jangan menjadikan sebuah momok yang menakutkan bagi masyarakat," ujarnya.
"Tetap, diharapkan masyarakat untuk waspada, aman , nyaman dan damai. Insyaallah Pangandaran juga aman," sambung dia.
Kendati demikian, kata Untung, isu Megathrust ini adalah satu rentetan sejarah. Kejadian tsunami tahun 2006 yang lalu adalah bagian dari sejarah.
"Dan 200 tahun sebelumnya, itu pernah terjadi tsunami. Sekarang, Megathrust itu sama seperti ini yang ramainya tinggal menunggu waktu," katanya.
Ia menambahkan, semua bencana yang mungkin akan terjadi khususnya di Kabupaten Pangandaran tak bisa diprediksi.
"Seperti, waktunya kapan, dimana bencana itu terjadi. Jadi, sekarang baru dilihat dari sisi potensinya," ucapnya.
(dir/dir)