Ruang Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya Porak Poranda Diduduki Demonstran

Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

Ruang Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya Porak Poranda Diduduki Demonstran

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 22 Agu 2024 17:32 WIB
Demo tolak RUU Pilakada di Tasikmalaya.
Demo tolak Revisi UU Pilkada di Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Massa gabungan mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis (22/8/2204) petang.

Massa yang diperkirakan mencapai 1.000 orang ini berhasil menduduki gedung wakil rakyat di Jalan RE Martadinata tersebut.

Mereka merangsek masuk dan menduduki ruang rapat paripurna DPRD. Di ruangan itu massa menggelar orasi dan menyanyikan yel-yel perjuangan mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya di dalam ruang paripurna yang penuh sesak oleh demonstran itu digelar simulasi rapat paripurna.

"Mandat DPRD sudah diambil alih oleh rakyat," kata demonstran yang menduduki kursi pimpinan DPRD. Kemudian perwakilan massa bergiliran menyampaikan orasinya.

ADVERTISEMENT

Ada banyak isu yang diungkapkan demonstran, mulai dari isu revisi UU Pilkada, oligarki dan permasalahan lain yang merupakan isu-isu nasional.

Demo tolak RUU Pilakada di Tasikmalaya.Demo tolak Revisi UU Pilkada di Tasikmalaya. Foto: Faizal Amiruddin

Namun situasi di dalam ruangan paripurna itu sempat memanas. Beberapa peserta aksi berperilaku tak terkendali, mereka mencoret dinding dengan cat semprot, menggulingkan kursi dan meja.

Kerusakan lain juga terlihat di beberapa titik, seperti pintu, ruang operator dan lainnya. Sehingga kondisi tempat rapat itu porak poranda. Beberapa kursi juga dibawa keluar untuk dijadikan bahan bakar.

Sementara itu di halaman kantor DPRD, sebagian peserta aksi membakar ban. Mereka juga terlihat menurunkan bendera merah putih di halaman kantor, menjadi setengah tiang.

Di sisi lain, aparat gabungan tampak berjaga-jaga di sekitar gedung DPRD. Petugas sempat mengadang massa di gerbang depan kantor DPRD. Namun ketika massa merangsek mereka mundur, sehingga massa leluasa masuk menduduki ruang paripurna dan halaman kantor.

Polisi baru mengambil langkah tegas ketika massa hendak melakukan aksi sweeping, sehingga massa pun akhirnya mundur.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads