Tantangan Cianjur Cetak Generasi Terampil Hadapi Indonesia Emas 2045

Tantangan Cianjur Cetak Generasi Terampil Hadapi Indonesia Emas 2045

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 20 Agu 2024 23:05 WIB
Expo LKP di Cianjur
Expo LKP di Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Indonesia Emas 2045 di depan mata. Berbagai persiapan dilakukan berbagai pihak termasuk Kabupaten Cianjur guna menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.

Salah satu upaya untuk menghadapi bonus demografi itu diwujudkan dengan menciptakan generasi muda yang terampil. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dinilai memiliki peran penting untuk berkontribusi.

Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, dunia usaha nantinya tak lagi hanya melihat dari sisi akademis saja, melainkan keahlian dan keterampilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya kami harap dengan keberadaan LKP ini bisa mendongkrak generasi yang terampil di berbagai bisa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Kabid Pauddikmas Disdikpora Kabupaten Cianjur Jajang Sutisna di Cianjur, Selasa (20/8/2024).

Upaya mewujudkan hal itu ditandai dengan digelarnya expo kursus dan pelatihan. Ada 36 LKP di Cianjur yang mengikuti expo tersebut.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan data kami ada 80 lebih LKP, tapi baru 36 yang ikut serta. Kami ingin tunjukan kalau LKP sekarang menjadi alternatif utama untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan," kata dia.

Di tempat yang sama, Direktur Kursus dan pelatihan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nahdiana mengatakan di tahun 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi. Dimana 70 persennya dalam usia produktif.

"Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial, seperti kemiskinan, kesehatan, pengangguran, dan tingkat kriminal yang tinggi," ungkapnya.

Oleh karena itu, kata dia, perlu disiapkan generasi Emas 2045 yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi.

"Skema sistem layanan multientry yang memungkinkan peserta didik secara fleksibel ke layanan pendidikan vokasi formal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan disertai rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dari dunia kerja juga perlu dikembangkan," kata dia.

Menurut dia, hal tersebut menjadi pintu besar bagi kursus dan pelatihan untuk bergerak adaptif lewat skema-skema baru yang terkoneksi baik dengan pendidikan formal, dunia usaha, industri, dan dunia kerja.

"Pendidikan kursus dan pelatihan identik dengan fleksibelitasnya yang tinggi sehingga kita bisa bergerak maju sebagai suplemen penting dalam persiapan generasi emas 2045," kata dia.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads