Saat 67 Polisi Nekat Kibarkan Merah Putih Sebelum Proklamasi

Lorong Waktu

Saat 67 Polisi Nekat Kibarkan Merah Putih Sebelum Proklamasi

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 16 Agu 2024 13:00 WIB
Kantor Polres Cianjur tahun 1990,
Kantor Polres Cianjur tahun 1990, (Foto: Dok. Polres Cianjur)
Cianjur -

Kantor Kepolisian (Polres) Cianjur lama ternyata menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah. Pasalnya di tempat itulah Sang Merah Putih pertama dikibarkan di Cianjur, Jawa Barat bahkan sehari sebelum proklamasi.

Adalah 67 Anggota Polisi Cianjur yang dengan berani mengibarkan bendera tersebut, kendati pasukan Jepang masih menguasai Kota Santri. Momen bersejarah itu berawal dari bocornya informasi Jepang yang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 pasca peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Menyerahnya Jepang yang diumumkan secara Internasional itu diterima oleh para pejuang, terutama dari golongan pemuda setelah mencabut segel pada radio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu radio dilarang. Adapun diizinkan tapi disegel hanya untuk saluran Jepang. Tapi karena nakalnya pejuang kita, segel itu dibuka. Berita menyerahnya Jepang pun bocor ke khalayak," ujar Sejarawan Cianjur Hendi Jo, Kamis (15/8/2024).

Kabar itupun diumumkan para pemuda kepada rakyat Cianjur hingga akhirnya sampai pada anggota kepolisian Cianjur. Meski di bawah 'asuhan' atau pengaruh Jepang, kepolisian di Cianjur yang mayoritas merupakan rakyat Indonesia nyatanya masih memiliki kesadaran dan jiwa cinta tanah air.

ADVERTISEMENT

Sebanyak 67 anggota Kepolisian Indonesia di Cianjur pun dengan nekat menurunkan Bendera Hinomaru dan mengibarkan bendera Merah Putih di depan Kantor Kepolisian Indonesia di Cianjur pada 16 Agustus 1945.

"Kepala Kantor Kepolisian Resort Cianjur R. Yunus Sudibyaiberata yang berpangkat letnan menugaskan kepada anak buahnya untuk menaikan Bendera Merah Putih yaitu Gani dan Djunaedi sedangkan yang bertugas menurunkan Bendera Jepang yaitu Wiharya dan Wihardja," ujar Hendi Jo.

Dia mengungkapkan jika sat itu di Kantor Kepolisian terdapat seorang atasan yang merupakan warga Jepang, namun pergerakan dari puluhan anggota kepolisian itu membuatnya tak berkutik.

"Jadi dibiarkan saja anggota kepolisian yang merupakan rakyat Indonesia mengibarkan Merah Putih," tuturnya.

Bahkan lanjut dia, setelah aksi pengibaran di Kantor Kepolisian itu memicu warga sekitar ikut mengibarkan Sang Merah Putih. "Rumah di sekitar Kantor Kepolisian Cianjur juga mengibarkan Merah Putih," kata dia.

Sayangnya aksi pengibaran Sang Merah Putih hanya berlangsung selama tiga jam. Pasalnya bendera yang dipasang di sebilah bambu itu diketahui oleh pasukan bersenjata Jepang yang masih bersiaga di wilayah Cianjur.

"Bendera itu dipasangnya bukan di tiang besi Polres, tapi ditambah juga dengan sebilah bambu. Dipasangnya di tiang bambu, sehingga terlihat tinggi dan menarik perhatian dari tentara Jepang. Tiga jam setelah pengibaran, pasukan Jepang datang dan langsung menurunkan lagi bendera merah putih," jelasnya.

Kendati begitu, Hendi Jo menyebut jika pengibaran Bendera Merah Putih tersebut merupakan pengibaran pertama di kantor kepolisian Indonesia.

"Kalau di kantor kepolisian, itu jadi yang pertama pengibaran setelah Jepang menyerah dan tepat sehari sebelum proklamasi kemerdekaan," kata dia.

Dua hari setelahnya, lanjut Hendi, pengibaran bendera Merah Putih secara resmi dilakukan di kantor residen oleh para pemuda. "Secara resmi pengibaran Bendera Merah Putih itu tanggal 17 Agustus 1945 di kawasan Jalan Siliwangi," tuturnya.

Dia menambahkan momen pengibaran di Kantor Polisi di Cianjur merupakan peristiwa bersejarah yang jarang disampaikan.

"Memang banyak yang belum tahu dan belum menggali. Padahal itu adalah momen bersejarah. Keberanian para anggota kepolisian di Cianjur saat itu, dengan kecintaan pada tanah air mengibarkan bendera Merah Putih meskipun Jepang di Cianjur masih penuh dengan pengaruhnya," ungkapnya.

Berikut ini daftar 67 Polisi yang Kibarkan bendera Merah Putih di Cianjur

1. R. Yunus Sudibyadiberata (Kepala Polisi)
2. Tb. Somaun
3. R. Suryadi
4. Mangare
5. R. Muhtar
6. R. A. Sumardi
7. R. Sirod
8. R. Djunaedi
9. Bustomi
10. Ridja
11. Ocen
12. Iding
13. Kosim
14. Djunaedi I
15. R. Tatang
16. Ata
17. Sutarya
18. Sukandi
19. Wiharja
20. Herman
21. Djunaedi II
22. R. Muharam
23. Apud
24. makli
25. Sukardi Al Djudjun
26. Turo I
27. Turo II
28. Abing
29. Amat bin Amsin
30. Dodo
31. Satibi
32. Djadjuli
33. Endjuh
34. Emad Suganda
35. Djudju
36. Sanusi
37. Sumanta
38. Sukro
39. Tafinongkol
40. Sutrisno
41. Ahmad
42. Safri
43. Sukarno
44. Kesot
45. Sumantri
46. Sulaeman
47. Mislan
48. Bakas
49. Sudarman
50. Seneng
51. Mangun
52. Enoh
53. Uhe
54. Masri
55. Suratman
56. Harjo
57. Daud
58. Mamad
59. Karibun
60. Basar
61. Bendaol
62. Winarto
63. Pandi I
64. Pandi II
65. Rizal
66. Gani
67. Rasidi

Halaman 2 dari 2
(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads