Rumput Sintetis Diperbaiki, Alun-alun Bandung Ditutup Sementara

Rumput Sintetis Diperbaiki, Alun-alun Bandung Ditutup Sementara

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 13 Agu 2024 15:48 WIB
Alun-alun Kota Bandung.
Rumput sintetis Alun-alun Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Alun-alun Bandung akan ditutup sementara. Alasannya, Pemkot Bandung bakal melakukan perbaikan kawasan alun-alun dan mengganti rumput sintetis di sana.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung Rizki Kusrulyadi menjelaskan, perbaikan kawasan alun-alun Bandung khususnya pada rumput sintetis, dialkukan karena faktor teknis.

"Sudah mencapai umur teknisnya lah gitu, jadi perlu dilakukan penggantian karena itu juga kan nanti cukup berbahaya. Intinya kita memperbaiki rumput sintetisnya demi kenyamanan dan keamanan warga di situ gitu," ucap Rizki, Selasa (13/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizki menjelaskan, proses perbaikan Alun-alun Bandung dilakukan hingga tiga bulan ke depan. Selain perbaikan rumput sintetis, Pemkot Bandung juga bakal melakukan revitalisasi untuk tahap kedua pada 2025 mendatang.

"Kurang lebih 3 bulan ya, sesuai kontraknya gitu. Mudah-mudahan di akhir November ini bisa selesai. Sementara ini tahap pertama, kita akan perbaiki dulu rumput," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Tahap keduanya nanti tahun 2025, itu baru penataan sekitar (alun-alun) yang akan menuju akses ke arah Masjid Agung maupun ke arah perpustakaan, seperti itu," lanjutnya.

Rizki juga menyebut, proses perbaikan rumput sintetis di Alun-alun Bandung membutuhkan anggaran Rp2,8 miliar dari APBD Kota Bandung. Dia menargetkan, perbaikan ini selesai pada November mendatang.

"Untuk tahap pertama pagunya sekitar Rp2,8 miliar kalau tidak salah ya tergantung hasil kontrak," ucap Rizki.

Dengan adanya perbaikan tersebut, Rizki meminta masyarakat untuk maklum dan tidak memaksa datang ke kawasan Alun-alun Bandung. Selain tidak dapat dimasuki, akan banyak mobilisasi kendaraan logistik di lokasi.

"Iya (tidak bisa akses) sementara. Karena kan itu perlu mobilisasi angkutan itu dan segalanya, itu pembongkaran segala macam. Jadi itu juga berbahaya kalau misalnya itu masuk ke situ," tutup Rizki.




(bba/mso)


Hide Ads