Jurus KKP Agar Warga RI Doyan Makan Ikan

Jurus KKP Agar Warga RI Doyan Makan Ikan

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 11 Agu 2024 17:30 WIB
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo. Foto: Ony Syahroni
Cirebon -

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang menjadi sumber protein. Namun, tingkat konsumsi ikan di Indonesia disebut masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang ada di kawasan ASEAN.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun menyatakan terus berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo menyebut tingkat konsumsi protein dari ikan di Indonesia masih berada di angka 62,3 gram per kapita per hari. Menurutnya angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Vietnam yang sudah mencapai 94 gram per kapita per hari.

"Di Indonesia 62,3 gram per kapita per hari asupan proteinnya. Sementara kalau kita bandingkan dengan negara-negara ASEAN kita masih cukup rendah. Seperti Vietnam yang sudah 94 (gram per kapita per hari). Kalau negara-negara maju itu sudah mencapai angka 100 (gram)," kata Budi Sulistyo saat menghadiri Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan yang diadakan di Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (11/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap ini bisa menjadi gerakan bersama untuk meningkatkan asupan protein kepada masyarakat. Utamanya adalah protein ikan. Karena protein ikan ini adalah protein yang cukup tersedia di Indonesia," sambung Budi dalam kegiatan bertajuk Protein Ikan untuk Generasi Emas itu.

Menurut Budi, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi ikan. Ia mengatakan, selain bisa diolah dan konsumsi secara langsung, ikan juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk makanan yang menarik bagi anak-anak.

ADVERTISEMENT

Contohnya, kata dia, ikan bisa diolah menjadi produk makanan seperti siomay, bakso, cilok dan beberapa produk makanan lainnya yang bisa disukai oleh masyarakat.

"Dari kami ketika bicara bagaimana cara meningkatkan minat masyarakat untuk makan ikan, ikan ini kan bisa dikonsumsi dengan beberapa cara. Pertama bisa diolah langsung, kemudian bisa dijadikan olahan lainnya," kata Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan saat ini pihaknya telah mengembangkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI), sebuah produk dari hasil ekstraksi protein ikan. Dengan HPI tersebut, diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mendapat asupan protein dari ikan.

"Kami sudah mengembangkan berama pelaku usaha di Indonesia itu HPI. Hidrolisat Protein Ikan. Itu adalah ekstrak dari protein ikan. Ini tidak berbau dan tidak berwarna. Produknya itu bubuk. Itu nanti bisa dicampurkan ke bahan baku, seperti tepung, sagu yang bisa diolah menjadi jajanan," kata Budi Sulistyo.

"Kita harus realistis. Karena kebiasaan setiap kelompok masyarakat itu berbeda-beda dalam mengkonsumsi ikan. Bagi yang senang ikan, bisa langsung. Kemudian ada juga yang senang makan ikan dalam bentuk olahan," sambung dia.

Dengan upaya yang sudah dilakukan, Budi berharap tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan bisa lebih meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

"Dengan itu kita secara bertahap meningkatkan dari angka 62 (gram). InsyaAllah lima tahun ke depan kalau kita bergerak bersama bisa berada di atas 100 gram per kapita per hari. Kita punya ikan, sumber proteinnya ada. Tinggal bagaimana masyarakat bisa mengkonsumsi bersama," kata dia.

Selain cara-cara yang tadi disebutkan, untuk meningkatkan asupan protein ikan bagi masyarakat, dalam kegiatan kampanye di Kota Cirebon ini KKP juga membagikan sebanyak 3 ton ikan.

"Kami bagikan tiga ton ikan segar kepada anak-anak dan kepada orang tua," kata Budi.

(sud/sud)


Hide Ads