Teror Buas Sang Pemangsa Ternak di Sukabumi

Round Up Sepekan

Teror Buas Sang Pemangsa Ternak di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 11 Agu 2024 19:30 WIB
Kandang Hewan Ternak di Cikidang Sukabumi
Kandang Hewan Ternak di Cikidang Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Sejak Juli 2024 kemarin, warga Sukabumi dibuat tak tenang dengan kehadiran hewan buas yang bisa sewaktu-waktu menerkam hewan ternaknya. Sampai Agustus ini, dua kecamatan di Sukabumi kedatangan tamu tak diundang, yakni macan tutul.

Berawal dari kejadian di Kecamatan Cikidang, serangan macan tutul kembali terjadi di kawasan yang berbeda yakni Kecamatan Cikakak. Hewan itu memangsa satu ekor kambing milik warga di Kampung Legok Jabon, Desa Cirendang, Kecamatan Cikakak. Secara letak geografis, antara kejadian pertama di wilayah Cikidang dengan Cikakak, masih berada satu hamparan di bawah perbukitan kawasan Gunung Salak.

"Kejadiannya Kamis (8/8/2024) kemarin, satu ekor kambing warga dimangsa. Ramainya itu baru pagi tadi, saya cek ternyata benar, kondisi kambing itu diseret sejauh beberapa meter dari kandang," kata Tisna (40), warga setempat kepada detikJabar, Jumat (9/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tisna, kondisi hewan itu awalnya memang sudah ditemukan dalam keadaan mati, dengan kondisi leher terluka. Namun entah bagaimana, si hewan itu diduga kembali lagi dan menyeret bangkai kambing peliharaan itu lebih jauh hingga ditemukan dengan keadaan lebih mengenaskan.

"Saat ini warga menggiatkan ronda malam, terutama di kandang-kandang peliharaan. Khawatir hewan itu kembali meneror dan memangsa ternak lagi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kejadian ini sebelumnya menimpa warga di kaki bukit Gunung Paok, kawasan perbukitan Gunung Salak tepatnya di Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Ada 8 ekor kambing peliharaan milik Tarip Kasim (50) yang semuanya mati.

"Hewan itu diduga memangsa jam 03.00 WIB - 04.00 WIB, ketahuan jam 06.00 WIB, Sabtu (3/8/2024) pagi. Kenapa begitu, karena pas tengah malam saya kontrol peliharaan saya itu masih ada," lirih Tarip, kepada awak media, Minggu (4/8/2024).

Tarip mengaku kaget saat akan memberi makan kambing peliharaannya. Delapan ekor tergeletak dengan kondisi bagian leher tercabik, sementara dua ekor lainnya dalam keadaan lemah.

"Mau kasih makan kambing kaget, kondisi kambing sudah tergeletak, leher berlubang yang dua selamat kita langsung sembelih, kondisi leher yang dua itu juga nyaris putus. Kandang kambing sengaja jauh dari rumah karena kan enggak nak ke lingkungan ya," lirihnya.

"Saat datang ke kandang sudah banyak darah kirain ada yang motong ternyata akibat luka di leher, mirip gigitan kemudian ada bekas cengkeraman. Dulu pernah kejadian juga seperti ini, itu karena Macan Tutul," lanjutnya dengan yakin.

Saepulrohmat, Kepala Desa Cikarae Thoyyibah membenarkan beberapa waktu silam kejadian serupa juga menimpa warga. Kambing peliharaan juga dimangsa heran buas diduga Macan Tutul.

"Kalau dilihat ini sudah beberapa tahun kerap kejadian, bulan kemarin satu di bawah, masih satu kedusunan, dua ekor kambing mati. Sejak di bawah itu, satu bulan kejadian di wilayah Leweung Datar, digigit semua lehernya di kiri dan kanan," kata Saepulrohmat.

Masih di Kampung Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi ada pula korban lain selain Tarip. Nanang Suryana, Ketua RW 7 menyebut peristiwa itu terjadi antara pukul 02.00 WIB - 03.00 WIB, Senin (5/8/2024) dinihari. Satu kambing warga hilang, sementara dua ekor lainnya terluka di leher.

"Dinihari sekitar jam 02.00 WIB, yang diterkam tiga ekor, dua luka di leher satu dibawa lagi dicari sama warga. Diduga hewan yang sama, dua ekor masih hidup hanya ada luka di leher, enggak tahu kuat sampai siang atau tidak yang digigit di leher ini. Yang hilang ini satu ekor sedang dicari, hewan yang mangsanya tidak terlihat hanya jejaknya saja," kata Nanang kepada detikJabar.

Nanang menyebut, sejak kejadian beberapa hari lalu warga memang sengaja melakukan penjagaan di dekat kandang peliharaan mereka. Namun hewan itu nampaknya cukup cerdas dan mengincar kandang yang jauh dari permukiman warga.

Resor Konservasi Wilayah VI Sukabumi BBKSDA pun telah memastikan hewan buas yang memangsa ternak warga di wilayah Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu adalah Macan Tutul. Hewan yang dikenal dengan nama latin Panthera Pardus Melas itu diketahui dari bekas jejak yang tertinggal di sekitar lokasi kejadian.

"Ya, dilihat dari jejak, hasil penelusuran tim gabungan KSDA, TNGHS, Perhutani itu macan tutul," kata Isep Mukti Miharja, Kepala Resor Konservasi Wilayah VI Sukabumi BBKSDA, Rabu (7/8/2024).

Isep juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di tatanan tokoh masyarakat dan pihak desa setempat. "Sosialisasi baru ke pa kades dan tokoh masyarakat di sekitar lokasi. Kemungkinan macan muncul yang paling dekat ke hutan lindung Perum Perhutani petak 30," ujarnya.

"Memahami hakekat macan tutup sebagai top predator atau puncak jaringan rantai makanan, bila diburu akan berakibat pada satwa di bawahnya seperti babi, monyet, ular akan merajalela, meningkatkan penjagaan dan perondaan, mengokohkan kandang domba dari mudahnya macan mengganggu domba," sambungnya.




(aau/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads