Serangan Macan Tutul Kembali Terjadi, Kali Ini di Kecamatan Cikakak

Kabupaten Sukabumi

Serangan Macan Tutul Kembali Terjadi, Kali Ini di Kecamatan Cikakak

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 09 Agu 2024 16:30 WIB
Ilustrasi Macan Tutul
Ilustrasi (Foto: AFP).
Sukabumi -

Serangan macan tutul kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini serangan hewan buas itu terjadi di kawasan Kecamatan Cikakak.

Informasi diperoleh detikJabar, hewan itu memangsa satu ekor kambing milik warga di Kampung Legok Jabon, Desa Cirendang, Kecamatan Cikakak. Secara letak geografis, antara kejadian pertama di wilayah Cikidang dengan Cikakak, masih berada satu hamparan di bawah perbukitan kawasan Gunung Salak.

"Kejadiannya Kamis (8/8/2024) kemarin, satu ekor kambing warga dimangsa. Ramainya itu baru pagi tadi, saya cek ternyata benar, kondisi kambing itu diseret sejauh beberapa meter dari kandang," kata Tisna (40), warga setempat kepada detikJabar, Jumat (9/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tisna, kondisi hewan itu awalnya memang sudah ditemukan dalam keadaan mati, dengan kondisi leher terluka. Namun entah bagaimana, si hewan itu diduga kembali lagi dan menyeret bangkai kambing peliharaan itu lebih jauh hingga ditemukan dengan keadaan lebih mengenaskan.

"Curiganya hewan yang sama, macan tutul. Jeroannya, dagingnya diambil semua hanya tersisa tulang dan bagian kepala. Jadi awalnya sudah ditemukan mati, sempat dijaga tapi diambil lagi oleh si macannya," ujar Tisna.

ADVERTISEMENT

"Saat ini warga menggiatkan ronda malam, terutama di kandang-kandang peliharaan. Khawatir hewan itu kembali meneror dan memangsa ternak lagi," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Resor Konservasi Wilayah VI Sukabumi BBKSDA akhirnya memastikan hewan buas yang memangsa ternak warga di wilayah Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu adalah Macan Tutul.

Hewan yang dikenal dengan nama latin Panthera Pardus Melas itu diketahui dari bekas jejak yang tertinggal di sekitar lokasi kejadian.

"Ya, dilihat dari jejak, hasil penelusuran tim gabungan KSDA, TNGHS, Perhutani itu macan tutul," kata Isep Mukti Miharja, Kepala Resor Konservasi Wilayah VI Sukabumi BBKSDA, Rabu (7/8/2024).




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads