Para pelajar dua SMA di Kota Sukabumi ini bikin geleng-geleng kepala. Aksi sok jagoan mereka 'tempur' dengan sabuk, helm, dan tangan kosong jadi viral di media sosial.
Dalam video terlihat siang itu, sejumlah pelajar itu bahkan masih berpakaian seragam putih abu-abu. Mereka berlarian sambil menyerang kelompok lain.
Video berdurasi 36 detik itu memperlihatkan salah satu pelajar yang dibonceng menjadi sasaran penyerangan dan dipukul bertubi-tubi menggunakan helm. Warga yang melihat pun berusaha untuk melerai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi tawuran itu di pertigaan Jalan Kopeng-Parungseah, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Dua sekolah yang terlibat, yaitu SMA Negeri di wilayah Jalan Ir H Juanda dan Jalan Karamat.
Salah satu saksi di lokasi kejadian, Hendri Yusuf (29) mengatakan, kelompok pelajar yang berasal dari SMA Negeri di Jalan Ir H Juanda, datang dari arah Jalan Parungseah menggunakan sekitar 15 sepeda motor.
Setibanya di TKP, para pelajar itu langsung menyerang sekolah lainnya dengan menggunakan tangan kosong, helm dan sabuk. Pertikaian pun terjadi antara kedua siswa SMA Negeri tersebut.
"Permasalahannya saya juga kurang tahu, cuma langsung pada berselisih saling serang. Tapi menurut kabar sih, dari bawah juga, keduanya sudah bertikai, lalu sepertinya ngejar ke sini," kata Hendri (6/8/2024).
"Iya warga yang lihat mencoba melerai, membubarkan pelajar itu lah, karena kita nggak mau wilayah ini jadi nggak aman," ujarnya.
Hal ini pun memancing rasa prihatin Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Ia pun telah mendengar kabar adanya korban luka dan barang bukti yang disita yakni satu buah kepala sabuk berlogo SMAN 2 Kota Sukabumi, sebuah tas warna hitam, dan lima buah buku tulis motif kotak-kotak warna merah hitam.
"Iya saya sudah mendengar kabar telah terjadi bentrokan antara pelajar dari SMAN A dengan pelajar SMAN B Kota Sukabumi. Kita semua harus waspada, mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata Kusmana kepada detikJabar, Rabu (7/8/2024).
Kusmana mengatakan, peristiwa tawuran antarpelajar tidak hanya merugikan pelajar saja, namun juga masyarakat pada umumnya. Berdasarkan informasi yang ia terima, seorang pemuda berinisial RPR (18) mengalami luka pada ibu jarinya.
RPR diduga mengalami luka sobek pada bagian ibu jari tangan akibat terkena kepala ikat pinggang milik salah satu oknum pelajar sekolah itu.
"Korban yang sedang berada di sekitar tempat kejadian berniat melerai bentrokan tersebut, namun saat korban mencoba untuk melerai bentrokan tersebut korban diserang oleh pelaku dengan menggunakan sabuk ke arah korban, spontan korban menangkis dengan menggunakan tangan kiri dan mengakibatkan luka sobek pada jari jempol korban," ujarnya.
Ditanya terkait upaya pencegahan tawuran yang dilakukan Pemkot, Kusmana menyebut, ia akan berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah V.
"Untuk mengantisipasi terulang lagi kejadian serupa, saya tugaskan Asda 3 untuk melakukan koordinasi dengan KCD Disdik Provinsi Jabar. Apabila kondisi kesehatan korban sudah memungkinkan diarahkan untuk membuat laporan ke pihak Polsek Gunungpuyuh," ucap dia.
Sementara itu Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan bakal menyelidiki kasus ini. Polisi juga telah berkoordinasi dengan kedua pihak sekolah untuk menghadirkan oknum pelajar yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.
"Untuk motifnya masih kita dalami dan pihak unit Reskrim Polsek Gunungpuyuh juga telah meminta keterangan dari beberapa orang saksi yang melihat atau mengetahui peristiwa tersebut. Kejadian tersebut tidak berlangsung lama karena langsung cepat dibubarkan oleh warga sekitar," ucapnya.
"Atas peristiwa ini, kami dari pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan masing-masing pihak sekolah untuk menghadirkan oknum pelajar yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut untuk dimintai keterangan dan mengikuti pembinaan di Polsek Gunungpuyuh," sambungnya.
(aau/orb)