Aksi tawuran antar pelajar SMA di Kota Sukabumi viral di media sosial. Dengan berpakaian seragam putih abu-abu para pelajar berlarian sambil menyerang kelompok lain.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, video aksi tawuran itu diunggah pada Selasa (6/8/2024). Dari penelusuran, lokasi kejadian di pertigaan Jalan Kopeng-Parungseah, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Dua sekolah yang terlibat, yaitu SMA Negeri di wilayah Jalan Ir H Juanda dan Jalan Karamat.
Salah satu saksi di lokasi kejadian, Hendri Yusuf (29) mengatakan, kelompok pelajar yang berasal dari SMA Negeri di Jalan Ir H Juanda, datang dari arah Jalan Parungseah menggunakan kurang lebih 15 sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di TKP, para pelajar itu langsung menyerang sekolah lainnya dengan menggunakan tangan kosong, helm dan sabuk. Pertikaian pun terjadi antara kedua SMA Negeri tersebut.
"Permasalahannya saya juga kurang tahu, cuma langsung pada berselisih saling serang. Tapi menurut kabar sih, dari bawah juga, keduanya sudah bertikai, lalu sepertinya ngejar ke sini," kata Hendri (6/8/2024).
Dilihat dari video berdurasi 36 detik terlihat salah satu pelajar yang dibonceng menjadi sasaran penyerangan dan dipukul bertubi-tubi menggunakan helm. Warga yang melihat pun berusaha untuk melerai.
"Iya warga yang lihat mencoba melerai, membubarkan pelajar itu lah, karena kita nggak mau wilayah ini jadi nggak aman," ujarnya.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi membenarkan peristiwa tawuran antar pelajar tersebut. Akibatnya, satu orang pemuda setempat berinisial RPJ (18) alami luka pada ibu jarinya saat mencoba melerai tawuran.
"Dari peristiwa ini, terdapat korban dari warga sekitar yang saat itu melerai aksi tersebut. Korban mengalami luka sobek pada bagian ibu jari tangan yang diduga terkena kepala ikat pinggang milik salah satu oknum pelajar sekolah," kata Rita.
"Untuk motifnya masih kita dalami dan pihak unit Reskrim Polsek Gunungpuyuh juga telah meminta keterangan dari beberapa orang saksi yang melihat atau mengetahui peristiwa tersebut. Kejadian tersebut tidak berlangsung lama karena langsung cepat dibubarkan oleh warga sekitar," sambungnya.
Rita mengatakan, polisi telah berkoordinasi dengan kedua pihak sekolah untuk menghadirkan oknum pelajar yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.
"Atas peristiwa ini, kami dari pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan masing-masing pihak sekolah untuk menghadirkan oknum pelajar yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut untuk dimintai keterangan dan mengikuti pembinaan di Polsek Gunungpuyuh," tutupnya.
(mso/mso)