Polisi mengungkap hasil identifikasi kerangka ibu dan anak yang dilakukan oleh Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Sartika Asih beberapa hari lalu.
Dua kerangka ibu dan anak itu ditemukan pada Senin (29/7/2024) lalu di dalam rumah di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan berdasarkan hasil identifikasi tim dokter forensik, tidak ada tanda-tanda kekerasan dari bagian kepala dua kerangka tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara kita tidak bisa menyimpulkan secara menyeluruh soal ada atau tidaknya tindak kekerasan pada dua kerangka ini. Tapi sampai hasil ini didapat, bahwa di tengkorak kerangka itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Ingat di tengkorak," kata Tri saat ditemui di Mapolres Cimahi, Sabtu (3/8/2024).
Tri mengatakan pihaknya masih menunggu hasil menyeluruh terkait proses identifikasi dua kerangka itu yang saat ini masih terus berjalan. Hal itu juga berkaitan dengan upaya pengungkapan penyebab kematian ibu dan anak atas nama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24).
"Saat ini kita belum dapat menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kematian keduanya. Supaya apa yang nanti kita sampaikan itu komprehensif dan terang, maka kita harus menunggu hasil identifikasi secara menyeluruh," kata Tri.
Dari identifikasi itu, kata Tri, bisa disampaikan secara saintifik mengenai jenis kelamin dan umur kedua kerangka itu. Kerangka pertama berjenis kelamin perempuan, tinggi badan antara 160-170 sentimeter, usia antara 50-60 tahun. Sementara kerangka ke dua berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi antara 150-160 sentimeter dengan usia antara 15-20 tahun.
"Kepastian ini berdasarkan hasil pemeriksaan lingkar pinggul yang dilakukan dokter forensik. Dengan hasil ini, kita bisa memastikan secara saintifik kedua jenis kelamin korban," tutur tri.
Setelahnya, akan dilakukan tes DNA dan uji toksikologi untuk memastikan identitas korban secara saintifik sesuai dengan keterangan dari kerabat dan tetangga serta suami dan ayah kerangka Indah dan Elia.
"Tes DNA dilakukan untuk mengetahui identitas yang bersangkutan, apakah sama dengan yang kita duga. Kemudian toksikologi untuk mengetahui penyebab kematiannya," tutur Tri.
(dir/dir)