Iguh Indah Hayati (55) serta Elia Imanuel Putra ditemukan sudah menjadi kerangka di rumahnya pada Senin (29/7/2024) pagi. Sontak hal itu membuat geger warga di Perumahan Tani Mulya, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Terlebih, peran tetangga dan pengurus RT serta RW mendapat sorotan karena dianggap tak peka pada pasangan ibu dan anak tersebut.
Seperti diketahui kerangka keduanya ditemukan suami sekaligus ayah, Mudjoyo Tjandra yang telah meninggalkan rumah itu sejak 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga yang sempat bertemu dan bertegur sapa dengan Indah yakni Entin. Tetangga beda beberapa rumah itu terakhir kali bertemu dengan Indah pada tahun 2019.
"Iya saya masih ketemu, ngobrol, tapi sudah lama. Sekitar tahun 2019," kata Entin saat ditemui, Rabu (31/7/2024).
Saat itu, Indah mengatakan kalau ia hendak pindah ke daerah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Sementara rumah yang ia tinggali saat itu akan dijual.
"Dia bilang mau pindah ke Cisarua sama anaknya. Sempat pamitan dan minta maaf juga. Dia juga bilang kalau ada waktu, main ke rumahnya yang baru," kata Entin.
Berangkat dari pertemuan dan perbincangan itu lah, ia dan warga lainnya sama sekali tak lagi pernah mengecek rumah Indah di kompleks tempat mereka tinggal.
"Makanya saya memang enggak pernah ke sini (rumah Indah), ya karena kan bilang mau pindah terus sudah pamitan juga. Makanya warga mikirnya memang sudah pindah," kata Entin.
Ai Supriyati, warga lainnya, guru dan teman-teman Elia sempat menengok kondisi Elia yang sudah lama tak bersekolah di tahun yang sama.
"Sempat datang juga teman sama guru sekolahnya, katanya dia sudah enggak sekolah 3 bulan. Cuma pas didatangi ya enggak ada yang keluar rumah juga, warga tahunya kan sudah pindah," ujar Ai.
Hingga akhirnya, misteri keberadaan Indah dan Elia terkuak. Keduanya ditemukan sudah jadi kerangka. Namun polisi belum bisa memastikan sudah berapa lama keduanya meninggal hingga menjadi kerangka.
"Kita belum bisa pastikan, karena masih harus menunggu proses identifikasi. Termasuk penyebab kematiannya, jangan sampai kita berasumsi," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.
Lantas bagaimana bisa warga sama sekali tak mencium bau bangkai dari dalam rumah yang terbengkalai itu? Tri menyebut ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi tersebut.
"Memang dari warga sekitar itu mereka tidak mencium bau-bau yang mencurigakan. Nah fakto seperti cuaca dan kelembapan itu bisa membuat tidak adanya bau yang mencurigakan," kata Tri.
(sya/sud)