Begini Skema BRT Bandung Raya yang Bakal Disiapkan Mulai Tahun Depan

Begini Skema BRT Bandung Raya yang Bakal Disiapkan Mulai Tahun Depan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 29 Jul 2024 16:18 WIB
BRT Bandung Raya.
BRT Bandung Raya. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Pembangunan BRT oleh pemerintah pusat akan mulai berproses tahun depan. Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemda di Bandung Raya akan menyiapkan sistemnya.

"Kalau pentahapan itu, sekarang juga sudah mulai, Dengan adanya BTS (Buy The Service) itu adalah tahap awal, cuma BTS itu jadi angkutan massal karena belum punya dedicated line, belum punya jalur khusus. BTS yang sekarang ini ada lima koridor yang Trans Metro Pasundan sekarang masih angkutan perkotaan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat A Koswara di Terminal Leuwipanjang, Senin (29/7/2024).

Nantinya, agar bus jadi angkutan massal, perlu infrakstuktur yang akan dibangun oleh pemerintah pusat. Dimulai dari Kota Bandung, akan dibuatkan jalur khusus atau dedicated busway seperti di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, Koswara menyebut ada perbedaan baik pada busway, jalur, hingga haltenya pun akan berbeda dari yang sudah diterapkan di Jakarta.

"Nanti itu berbeda buswaynya, kemudian ada halte-haltenya juga berbeda dengan yang di Jakarta. Di Jakarta kan tinggi, kalau di sini haltenya sama dengan jalan gitu, nggak perlu naik. Kemudian masuknya penumpang itu kalau di Jakarta tapping (bayar) di halte kan, kalau di sini di mobil tapping-nya," ucap Koswara.

ADVERTISEMENT

Beberapa terminal di Cekungan Bandung bakal dijadikan Depo Bus Listrik untuk Program Angkutan Perkotaan Kota Bandung. Beberapa titik ada di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Jatinangor, Sumedang. Di Kota Bandung, salah satu yang bakal diubah yakni Terminal Cicaheum.

Saat ini, ada lima koridor yang dikhususkan untuk BRT Kota Bandung. Ada yang dapat mengantar ke Kota Baru Parahyangan, ada yang juga ke Soreang, yang saat ini sebetulnya sudah beroperasi sejak tahun 2022 melalui Bus Trans Metro Pasundan.

"Tinggal ditambahkan koridornya jadi banyak gitu ya, kalau kemarin lima koridor. Kalau perencanaannya akan ada total 21 koridor. Armadanya nanti sekitar 450-an itu yang angkutan utamanya, belum feeder-feedernya itu dari angkot-angkot," tutur Koswara.

Guna melancarkan proyek tersebut, Kementerian Perhubungan menggelontorkan dana total untuk pembangunan infrakstruktur senilai Rp1,3 triliun. Sementara penggunaan APBD Pemprov Jabar untuk operasional BRT.

"Jadi pentahapan itu jumlah layanannya, tahun 2025 itu 30 persen dari 21 koridor, berarti ada lima koridor udah terlaksana. Tahun 2026, 50 persen kan berarti 10 koridor. Nah harapannya 2027 itu sudah semuanya," ujar Koswara.

Dari segi regulasi, ia mengatakan Pemprov Jabar pun akan mempersiapkan seperti dalam bentuk Pergub angkutan massal. Saat ditanya soal apakah berarti terminal legendaris Cicaheum akan ditutup tahun depan, Koswara menampik hal itu. Ia mengatakan Cicaheum akan tetap beroperasi seperti biasa, hanya ditambah fungsinya.

"Cicaheum itu bukan ditutup, tapi ditingkatkan. Salah itu kemarin ada yang nulis ditutup. Cicaheum itu jadi Depo dan terminal layanan angkutan massalnya. Angkutan luar kotanya pindah ke sini, terus angkot kan jadi feeder jadi tetap integrasi, jangan dipisahkan," kata Koswara.




(aau/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads