Kebahagiaan terpancar pada raut wajah Syafri Muhammad Rosid. Menanti perjuangan sang anak selama empat tahun lamanya pendidikan, kini anaknya telah menjadi salah satu wisudawan di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) program sarjana.
Meski di tengah terik matahari, Syafri dan keluarganya rela menunggu sang anak yang bernama Farhan Istiqlal (23) itu keluar dari ruangan wisuda. Tak berselang lama, anaknya pun keluar dan langsung disambut pelukan hangat dari para keluarga yang datang langsung ke Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, pada Senin (29/7/2024).
Dengan menggunakan pakaian yang serasi bersama dengan keluarga, Syafri juga sempat terlihat meneteskan air mata yang menandakan kebahagiaan bahwa sang anak kini sudah lulus dari praja dan telah diwisuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafri dan keluarga sendiri rela datang langsung dari kampung halamannya di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat ke Jatinangor, Sumedang tersebut ingin menyaksikan secara langsung sang anak menggunakan toga wisuda.
"Perasaannya tentu sangat berbahagia karena saya allhamdulilah dipilih Allah dengan cara ribuan siswa anak saya bisa lulus dengan bersih dan tepat waktu," ujar Syafri saat berbincang bersama detikJabar.
Pada kesempatan kali ini, Syafri berharap kepada sang anak dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan selama pendidikan untuk dilakukan demi kepentingan negara. Ia juga tak menampik bahwa sang anak bisa menjadi kesuksesan tujuan Indonesia Emas 2045.
"Mudah-mudahan bisa memanfaatkan ilmu yang sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara, sehingga bangsa kita ini bisa jadi Indonesia Emas di tahun 2045 dan pemerintah ini bersih bebas korupsi dan nepotisme," katanya.
Jika anaknya sudah dilantik nanti sebagai aparatur negara, Syafri pun akan tetap mendukung sang anak ditempatkan di mana saja. "Kita berharap anak saya bisa ditempatkan kembali ke tempat daerah, tapi meskipun demikian sebagai orang tua sudah ikhlas jika ditempatkan di mana saja," ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Farhan tak henti-henti mengucapkan rasa syukur bisa diwisuda pada angkatan 31 program sarjana IPDN kali ini. Ia juga mengaku perjuangan dirinya hingga bisa diwisuda terdapat peran penting dari orang tua dan keluarga.
"Yang pertama saya ucapkan syukur allhamdulilah kepada Allah karena sampai dengan saat ini saya diberi kenikmatan saya 4 tahun bisa lulus di IPDN. Saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung saya sampai dengan titik ini semoga saya bisa berguna bagi bangsa dan negara," kata Farhan di lokasi yang sama.
"Tidak ada kata-kata lain selain terima kasih banyak kepada kedua orang tua saya dan juga keluarga yang sudah mendukung dan mendoakan saya," sambungnya.
Farhan menyampaikan, terdapat kesan yang tak pernah ia lupakan selama pendidikan empat tahun lamanya. Salah satunya pengasuh yang bisa berperan sebagai pengganti orang tua.
"Allhamdulilah empat tahun di IPDN walaupun saya jauh dari orang tua tapi ada pengasuh dari IPDN dan teman-teman itu menjadi vibes sendiri karena pengasuh bisa menjadi peran pengganti orang tua juga," ucap dia.
Menurutnya, jika dikasih kesempatan dalam penempatan ia meminta dapat ditempatkan di kampung halamannya sendiri di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sebab, ia beralasan ingin ikut membangun daerahnya tersebut.
"Sesuai dengan perjanjian saya awal mendaftar di IPDN tentu saya siap ditempatkan di mana saja. Cuman saya berharap dapat kembali ke kampung halaman supaya bisa membangun daerah saya sendiri," pungkasnya.
1.221 Siswa IPDN Jatinangor Sumedang Diwisuda
Sebanyak 1.221 siswa dari tiga program Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, telah diwisuda. Wisuda kali ini dihadiri langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tito Karnavian.
Diwisudanya siswa IPDN ini, Tito menyebut hal ini suatu kebanggaan dari IPDN maupun Kemendagri. Sebab, IPDN sendiri kata Tito, merupakan salah satu dapur ilmu di dunia pemerintahan saat ini.
"IPDN karena berhasil membuktikan sebagai salah satu dapur ilmu pemerintahan untuk ke beberapa kalinya. Bagi Kemendagri saya selaku Mendagri di mana IPDN merupakan satu komponen dari Kemendagri. Tentu kebanggaan tersendiri karena kesusksesan IPDN merupakan kesuksesan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai induk organisasi," tutur dia.
Menurut Tito, hadirnya IPDN sendiri dapat melahirkan pemikir-pemikir akademisi baru. Bahkan, selain menghadirkan akademisi baru, pada program S2 serta S3-nya pun turut berperan dapat memperkokoh pemerintahan Indonesia.
"Ini juga membanggakan bagi negara karena lahir pada hari ini 1.221 sebagai pemikir-pemikir akademisi baru dalam pemerintahan, khususnya yang S1, dan adanya S2 dan S3 semakin memperkuat serta memperkokoh pemerintahan kita, karena satu negara dikatakan negara memiliki empat syarat yang pertama adanya pemerintah, adanya rakyat, adanya teritorial dan yang terakhir pengakuan negara lain," katanya.
Sementara itu, Rektor IPDN Hadi Prabowo menyebut, dari total 1.221 yang telah diwisuda terdapat beberapa program studi diantaranya, wisuda program doktoral sebanyak 60, magister penerapan ilmu pemerintahan sebanyak 82 wisudawan, serta sarjana ilmu terapan pemerintahan sebanyak 1.079 wisudawan.
"Hari ini IPDN telah mewisudakan sebanyak 1.221 yang terdiri atas doktor ilmu pemerintahan 60 wisudawan, kemudian program magister penerapan ilmu pemerintahan 82 wisudawan, kemudian sarjana ilmu terapan pemerintahan sebanyak 1.079," kata Hadi Prabowo.
Usai diwisuda, lanjut Hadi, untuk wisudawan program sarjana masih akan dilakukan tahap pelantikan sebagai aparatur sipil negara. Setelah dilantik, para wisudawan tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Kemendagri untuk penempatan tugas serta mulai disalurkan nantinya ke daerah.
"Setelah dilantik 1.079 program sarjana akan kami serahkan kepada sekertaris jenderal Kementerian Dalam Negeri guna penempatan dan mulai pelaksanaan tugas baik kementerian maupun sekertaris daerah provinsi untuk penempatan dan pelaksanaan tugas pengabdian di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten maupun kota," pungkas Hadi.
Sekadar diketahui, pelantikan para wisudawan sarjana ilmu terapan pemerintahan sendiri akan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2024 mendatang. Rencananya, pelantikan akan dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin.
(dir/dir)