Menjalani profesi sebagai dukun beranak atau paraji, menjadi hal yang jarang ditemukan pada zaman sekarang ini. Sebab diketahui, paraji kini telah dilarang untuk membantu proses persalinan seorang ibu hamil karena perannya harus dilakukan dokter kandungan maupun bidan.
Meski profesi paraji kini telah terpinggirkan, tapi Acih Lasmini (64) tetap bertahan. Mak Acih, begitu ia akrab disapa, sudah 24 tahun menjalankan profesinya itu yang merupakan pesan dari orang tuanya agar tetap dipertahankan hingga sekarang.
Di dunia kedokteran modern, peran Mak Acih saat ini tak seleluasa dulu kala. Mak Icih hanya bisa membatu bidan ketika proses persalinan, dan perannya pun paling mentok hanya untuk memandikan bayi yang baru lahir, memijit badan sang ibu sebelum maupun sesudah melahirkan supaya tak tegang serta mengubur plasenta atau ari-ari bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Mak Acih nampaknya tak begitu keberatan. Ia justru bersyukur lantaran bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru dalam bidang persalinan yang tak pernah ia temukan selama ini. Hal itu yang kemudian membuat Mak Acih tetap diandalkan para ibu hamil karena kedekatannya dengan sejumlah bidan untuk menolong proses persalinan.
Di balik cerita lika-likunya, Mak Acih juga mengakui kerap mendapatkan pengalaman yang di luar nalar. Hal-hal gaib itu ia rasakan saat membantu seorang ibu hamil menjalani proses persalinan.
"Banyak, cep, kalau hal-hal kayak gaib gitu mah. Kata orang tua zaman dulu kan kalau ada ibu hamil, dia itu wangi dan mengundang perhatian mahluk astral," kata Mak Acih saat memulai perbicangannya mengenai pengalaman tersebut kepada detikJabar belum lama ini.
Tak ayal, paraji zaman dulu biasanya kerap melakukan sejumlah ritual mulai dari datang ke rumah pasien menggunakan obor atau menyalakan rokok di kediaman pasien tersebut. Menurut Mak Acih, kebiasaan ini dulu dilakukan paraji supaya membentengi ibu hamil dari gangguan mahluk astral.
Tapi di zaman modern seperti sekarang, kebiasan seperti itu nampaknya sudah ditinggalkan. Mak Acih sendiri sudah tak pernah lagi melakukan 'ritual' tersebut. Ia lebih memilih melafalkan doa-doa sesuai ajaran agama yang Mak Acih anut supaya proses persalinan seorang ibu hamil itu bisa berjalan lancar.
"Paling emak mah ke si ibunya dikasih air yang sudah didoain. Doanya Doa Nurbuat (Al-Kahfi Ayat 15) sama dibacain Ayat Kursi. Alhamdulillah, cep, lancar aja enggak pernah ada masalah," ucap Mak Acih seraya melempar senyum sederhananya.
Mak Acih juga menceritakan tanda-tanda jika seorang ibu sedang diganggu hal gaib saat menjalani proses persalinan. Biasanya, si ibu hamil itu akan merasa gelisah dan tak tenang, bahkan merasa proses persalinannya berjalan dengan waktu yang begitu lama.
"Ke emaknya juga jadi ngerasa berat. Kalau udah gitu, emak udah feeling, oh ini mah ada yang ngikutin berarti. Kalau udah gitu, si ibu yang mau lahirannya emak kasih minum yang udah dibacain doa. Karena 'mereka; kan hidup berdampingan sama kita sebenarnya, cep. Tapi Alhamulillah, emak mah lancar-lancar aja," tuturnya.
Dengan ketelatenan yang ia rasakan, kini Mak Acih merasakan banyak pasien yang terus menghubunginya supaya bisa dibantu pada sebelum maupun sesudah proses persalinan. Bahkan kata Mak Acih, ada keluarga yang turun-temurun datang supaya dibantu saat proses melahirkan.
"Emak mah enggak narif. Seberapa dikasihnya, silakan, seikhlasnya. Mau itu dari bidan, atau dari pasien, sedikasihnya aja. Karena pesen dari ibu, orang kan ada yang punya, ada yang enggak kondisi ekonominya, itu pesennya. Sedikit juga enggak yang penting barokah," tutup Mak Acih mengakhiri perbincangan dengan detikJabar.
(ral/mso)