Perjuangan SDN 2 Kadupandak Ciamis Bertahan di Tengah Kekurangan Siswa

Perjuangan SDN 2 Kadupandak Ciamis Bertahan di Tengah Kekurangan Siswa

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 27 Jul 2024 07:00 WIB
SDN 2 Kadupandak, Kabupaten Ciamis.
Foto: Istimewa/ dokumen SDN 2 Kadupandak
Ciamis -

Sebanyak 16 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kekurangan siswa atau jumlahnya kurang dari 40 orang. Kebanyakan sekolah yang kekurangan siswa berada di pelosok, salah satunya SDN 2 Kadupandak di Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari.

Secara letak, Kecamatan Tambaksari memang berada jauh dari perkotaan Ciamis dan berbatasan dengan daerah lain, terutama Desa Kadupandak. Meski demikian, keberadaan sekolah dasar sangat penting di sana untuk memfasilitasi masyarakat mendapatkan pendidikan layak.

Menurut catatan, SDN 2 Kadupandak diketahui sudah ada sejak tahun 1965 dan bertahan hingga sekarang. Pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024/2025, SDN 2 Kadupandak menerima 8 orang murid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurangnya murid di SDN 2 Kadupandak terjadi karena memang di wilayah tempat sekolah itu berada jumlah penduduknya tidak begitu banyak. Padahal sekolah tersebut memiliki bangunan yang bagus dengan akses jalan yang memadai.

Meski kekurangan murid, SDN 2 Kadupandak terbilang merupakan sekolah paling berprestasi di Kecamatan Tambaksari. Bahkan para siswanya menjadi langganan jadi kontingen mewakili Kecamatan Tambaksari di kejuaraan atau lomba tingkat Kabupaten.

ADVERTISEMENT

Warta, Kepala SDN 2 Kadupandak, membenarkan murid di sekolahnya tidak banyak hanya 41 orang dari seluruh tingkatan. Kelas 1 ada 8 orang, kelas 2 sebanyak 5 orang, kelas 3 berjumlah 14 orang, kelas 4 ada 6 orang, kelas 5 ada 6 orang dan kelas 6 hanya 3 orang. Sedangkan yang lulus kemarin sebanyak 12 orang. Sedangkan untuk gurunya sebanyak 9 orang. Terdiri dari 1 PNS, 4 orang PPPK dan 4 orang honorer.

"Minimnya siswa di sini karena memang di lingkungan dusun warganya, jumlah KK sedikit. Kemudian yang baru menikah itu kebanyakan urban, ke luar daerah. Jadi lingkungannya itu lagi itu lagi. Ruang lingkupnya sedikit, lebih banyak kebun dan hutan daripada permukiman," ujar Warta kepada detikJabar, Jumat (26/7/2024).

Warta mengatakan para guru di SDN 2 Kadupandak ini memiliki inovasi masing-masing dalam memajukan sekolah. Mereka memiliki potensi di bidangnya masing-masing untuk diajarkan kepada para siswanya.

Hasilnya, para siswa di SDN 2 Kadupandak memiliki prestasi di berbagai bidang. Mulai dari keagamaan, kesenian dan juga olahraga. Hal ini yang membuat sekolah tetap bertahan dengan adanya murid yang mendaftar masuk setiap tahunnya.

"Jujur kami dalam menarik siswa tidak melakukan door to door datang. Tapi kami memperlihatkan prestasi yang diraih anak-anak setelah kami didik bersama para guru di sini. Dari bidang olahraga, kesenian dan keagamaan. Jadi masyarakat melihat dan tertarik untuk masuk sekolah. Siswa kami sering mewakili Kecamatan Tambaksari di lomba tingkat kabupaten," ucapnya.

Menurutnya, SDN 2 Kadupandak mampu menarik minat masyarakat dari dusun tetangga seperti Dusun Walahar, meski lokasi sekolah berada di Dusun Sukamandi. Padahal Dusun Walahar lokasinya lebih dekat dengan SD yang ada di Desa Sukasari.

"Alhamdulillah masyarakat melihat prestasi kami, sehingga tertarik ke sini. Ini berkat perjuangan para guru yang punya inovasi dan potensi masing-masing, mereka semua sudah S1," tegasnya.

Menurut Warta, kualitas pendidikan tidak dilihat dari banyak atau sedikitnya murid. Tapi lebih jauh bagaimana para pendidik di sekolah berhasil memberikan pendidikan kepada para peserta didik. Baik pendidikan karakter atau pun pengetahuan. "Adanya sekolah di daerah ini untuk memfasilitasi pendidikan masyarakat meski siswanya tidak banyak," jelasnya.

Diketahui, bangunan SDN 2 Kadupandak terbilang baru hasil relokasi. Mengingat pada tahun 2019 lalu, SDN 2 Kadupandak dulu terdampak bencana pergerakan tanah. Hampir seluruh bangunan mengalami retak-retak dan nyaris ambruk.

Para siswa pun pada waktu itu terpaksa harus belajar di dalam tenda darurat yang dibangun masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis. "Ini bangunan baru tahun 2021 setelah relokasi. Bangunan sebelumnya terdampak bencana, tadinya bukan di sini. Alhamdulillah sekarang bangunan sudah bagus dan akses jalan juga bagus," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads